Kab. Tangerang, jurnalkota.online
Terkait dugaan pencemaran air sungai di beberapa desa di wilayah Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Jayanti, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang telah mengeluarkan hasil tes laboratorium dari 6 perusahaan yang diuji pengambilan sampling air limbah industri, semuanya memenuhi standar pembuangan air limbah di bawah baku mutu.
Ketua DPC Ruang Jurnalis Nusantara Kabupaten Tangerang Anthoni mengatakan, pihaknya bukannya tidak percaya dari hasil laboratorium yang telah dikeluarkan oleh DLHK Kab Tangerang, tapi faktanya sungai tersebut menghitam dan bau.
“Tadinya masih bisa untuk mencuci dan mandi, kini sudah tidak bisa dipergunakan lagi oleh masyarakat setempat,” katanya, Senin (25/10/2021).
Oleh sebab itu, Ruang Jurnalis Nusantara berencana untuk melakukan tes laboratorium secara mandiri, karena air sungai menghitam dan bau. “Pasti ada penyebabnya, dicari siapa yang buang air limbah tersebut ke sungai, karena sudah merugikan masyarakat,” tutur Anthoni.
Camat Jayanti, Yandri Permana, di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa ia sudah mendapatkan surat hasil tes laboratorium dari DLHK Kabupaten Tangerang. Isinya menjelaskan, bahwa hasil sampling air limbah perusahaan tersebut di bawah baku mutu, atau sudah memenuhi standar.
“Untuk uji lab yang Sumur Bor belum, masih menunggu hasil tes laboratoriumnya, ini yang tes pertama air limbah pabrik,” ungkap Camat Jayanti, Senin (25/10/2021).
Ketika Tim Media dari RJN menyampaikan akan melaksanakan uji lab ulang secara mandiri, dan dapat disaksikan oleh pemerintah setempat, Camat Jayanti meminta agar DLHK Kab. Tangerang juga diikutsertakan.
“Karena keluhan dari masyarakat Jayanti, kami sampaikan langsung ke dinas untuk ditindaklanjuti. Kami juga akan menyampaikan hal ini ke perusahaan dan desa-desa yang terdampak untuk beraudiensi, dicari jalan keluar terbaik demi masyarakat,” ungkap Yandri Permana, salah satu Kepala Kecamatan termuda di Kabupaten Tangerang.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Gembong H Nurjen, ketika dikonfirmasi menambahkan, sangat mendukung penuh bagi Ruang Jurnalis Nusantara untuk melakukan tes laboratorium secara mandiri.
“Kabarin saja pak kapan waktunya, air sungai menghitam pasti ada penyebabnya,” tutup Nurjen.
Penulis: Dawiri