Tanjungpinang, jurnalkota.online
Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad berpandangan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri perlu memperbanyak kerjasama dengan bank-bank milik negara maupun milik daerah.
Penguatan kerjasama antara Pemprov Kepri dengan sektor perbankan akan memberikan dampak yang signifikan bagi perlindungan sosial dan perekonomian masyarakat.
Ansar Ahmad mengatakan, peningkatan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perbankan dan pinjaman modal kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kepri adalah contoh-contoh kerjasama yang harus ditingkatkan oleh kedua sektor tersebut.
“Ada banyak sekali potensi yang bisa kita jalani bersama antara Pemda dan perbankan, kolaborasi multi sektoral ini bisa meringankan beban masyarakat di masa sulit sekarang,” ucap Ansar Ahmad, saat menerima kunjungan pimpinan Bank BNI dan Bank Riau-Kepri cabang Tanjungpinang di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang, Rabu (8/9/2021).
Pada pertemuan tersebut, Ansar yang didampingi Asisten II Syamsul Bahrum dan Plt kepala BPKAD Veny, secara lugas mendorong Bank BNI cabang Tanjungpinang untuk membuat program CSR yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, sehingga masyarakat bisa langsung merasakan manfaat yang lain dari keberadaan perusahaan perbankan selain manfaat pelayanan keuangan semata.
“Kita harus bisa memperhatikan masyarakat, menyusun program-program esensial yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kepri,” pinta Ansar Ahmad.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Cabang BNI Tanjungpinang Adi Triniarto mengatakan, jika BNI cabang Tanjungpinang memang sudah mempunyai program CSR untuk masyarakat Tanjungpinang. Program CSR dari BNI Tanjungpinang adalah satu unit mobil transfusi darah yang akan diberikan kepada PMI Tanjungpinang.
“Jadi, kita sudah melakukan CSR tersebut sesuai harapan dari bapak gubernur, kami berharap bapak gubernur nantinya yang bisa menyerahkan secara simbolis mobil tersebut,” kata Adi Triniarto.
Lebih lanjut Adi Triniarto menjelaskan, bahwa Bank BNI telah memulai penyaluran berbagai bantuan sosial atau bansos yang akan diterima masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Penyaluran bansos ini merupakan upaya mendukung program pemerintah terkait upaya percepatan penyaluran bansos, baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Program Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sedang berlaku di Kepri dan Indonesia secara keseluruhan.
BNI melakukan upaya percepatan penyaluran bansos tersebut dengan berbagai cara, diantaranya memberikan informasi kepada KPM untuk segera mencairkan seluruh bansos yang telah diterima, yaitu untuk Program Sembako atau BPNT dalam 3 (tiga) tahap sekaligus mulai dari Tahap VII, VIII dan hingga IX. Selain itu disalurkan juga bansos PKH 1 Tahap.
Sementara itu, Ansar Ahmad yang melakukan pertemuan dengan Kepala cabang Bank Riau-Kepri Tanjungpinang Wan Abdul Rahman juga mengatakan, bahwa kesepakatan kerjasama antara Pemprov Kepri dengan Bank Riau-Kepri terkait bantuan pinjaman modal kepada para pelaku UMKM akan dituntaskan dalam Minggu ini.
Menurut Ansar Ahmad, masih ada beberapa finalisasi dari Bank Riau-Kepri sebelum menyalurkan bantuan pinjaman modal tersebut.
“Semoga kita bisa mulai dalam minggu-minggu ini, karena memang bantuan UMKM ini sudah ditunggu oleh masyarakat,” kata Ansar Ahmad.
Seperti yang sudah ramai dalam pemberitaan, Jum’at (20/8/2021) lalu Gubernur Kepri dan Direktur Utama Bank Riau-Kepri Andi Buchari, sudah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama tentang Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro dengan subsidi bunga/margin di Menara Hang Merdu, Bank Riau-Kepri, Pekanbaru, Riau.
Nota Kesepahaman yang baru ditandatangani oleh Gubernur Kepri ini merupakan salah satu upaya Pemprov Kepri dalam upaya mendongkrak ekonomi Kepri di masa pandemi Covid-19 melalui sektor UMKM dengan cara memberikan pinjaman lunak dengan bunga 0% selama masa pinjaman 2 tahun.
Menurut Ansar Ahmad, memang harus ada langkah strategis untuk mendongkrak perekonomian di Kepri. Dan program pinjaman lunak tanpa bunga ini sendiri adalah salah satu langkah untuk menjaga eksistensi UMKM.
Karena UMKM sendiri merupakan basis ekonomi kerakyatan yang harus dipupuk, dijaga dan dipelihara agar mampu menjadi roda ekonomi kerakyatan yang handal.
Editor : Antoni