Jakarta, Jurnalkotatoday.com
Bank Sampah Majelis Taklim Koja menggelar kegjatan sosial berupa santunan anak yatim dan khitanan massal yang dilaksanakan di RW 10 Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Minggu (21/8).
Sekertaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit mengatakan, santunan dan khitanan yang dilakukan bank sampah ini bentuk kepedulian dan kekompakan warga terhadap lingkungan dan masyarakat. Pemkot Jakarta Utara menyambut baik serta memberikan apresiasi yang telah dilakukan oleh bank sampah Koja itu.
“Terlebih kegiatan ini merupakan hasil dari pemilahan sampah dan ini akan menjadi contoh bagi wilayah lainnya di Jakarta Utara. Kalau ini dilakukan di semua wilayah Jakarta bahkan di seluruh Indonesia maka dapat membantu masalah yang menjadi beban pemerintah,” terangnya.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara juga akan mensosialisasikan sedekah sampah diseluruh RW yang ada di Jakarta sehingga Jakarta Utara tidak lagi menjadi penyumbang sampah di Bantar Gebang.
“Terlebih dengan usaha masyarakat sedekah sampah ini dapat kembali membantu kemaslahatan umat dan ini yang harus menjadi contoh,” imbuh Abdul Khalit.
Direktur Bank Sampah Majelis Taklim Koja, Gus Sin mengungkapkan, santunan 500 anak yatim piatu dan khitanan terhadap 10 anak merupakan hasil dari sedekah sampah yang ia lakukan dengan moto merubah sampah menjadi keinginan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.
Pada kesempatan itu, Gus Sin mengajak lapisan masyarakat untuk melakukan gerakan sedekah sampah yang hasilnya dapat dipergunakan untuk kepentingan masyarakat seperti santunan, khitanan masal serta perbaikan masjid dan mushalla dilingkungan.
“Dalam waktu dekat ini kami bersama-sama Pemkot Jakarta Utara akan melakukan sosialisasi sedekah sampah diwilayah Jakarta Utara agar sedekah sampah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” harapnya.
Selain Pemkot Jakarta Utara sedekah sampah ini juga mendapat dukungan penuh dari tokoh agama yakni Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Cabang Jakarta Utara. Menurut PCNU Jakarta Utara H. Nasidin Zen dari hal-hal sepele yang dianggap tidak bermanfaat ternyata dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Apa yang dilakukan ini dapat menjadi inspirasi bagi warga Jakarta Utara bahwa dari sampah inilah kita dapat mewujudkan berbagai macam apa yang kita inginkan dan menjadi manfaat bagi sesama,” tandasnya. AMN