Garut, jurnalkotatoday.com
Sungguh malang nasib Hanif (20) tahun, warga Garut di Kp. Tarogong Harus rela kehilangan sepeda motornya, diduga kena hipnotis oleh orang yang baru dikenal lewat Facebook, yang berjanji memberikan pekerjaan bekerja sebagai sales makanan kepadanya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (26/3/2023) sekitar Pukul 10:00 saat korban dan pelaku bertemu di salah satu tempat yang telah dijanjikan, berlokasi di kampung Pasir Bajing tidak jauh dari TPA Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.
Hanif menuturkan Kronologi kejadian pada petugas jaga Polsek Banyuresmi, Aipda Thomas saat melaporkan kejadian yang menimpanya.
“Sejak kenal di Facebook pelaku mengaku bernama Angga Wijaya dan berjanji akan mengajak kerja menjadi sales makanan ringan. Pada hari minggu pagi pelaku mengajak bertemu di sekitaran jalan menuju Kecamatan Leles, setelah itu saya bertemu pelaku di sekitaran Kampung Pasir Bajing, kemudian pelaku mengajak keliling warung mana saja yang nanti akan di isi makanan ringan, tapi setelah keliling pelaku menyuruh saya tunggu di sebuah rumah dengan alasan pelaku mau ambil kunci rumah yang dititipkan di mertuanya memakai motor saya,” ujar hanip
“Tapi setelah di tunggu beberapa menit pelaku tidak ada datang, setelah itu baru saya sadar telah ditipu pelaku, dan akhirnya saya menelpon keluarga dan langsung melapor ke Polsek Banyuresmi,” lanjutnya.
Dia berharap pada warga masyarakat dimana saja berada, jika menemukan motor jenis Honda Scoopy berwarna Crem coklat dengan Nopol Z 2470 DAZ harap diberhentikan “Atau melapor ke Kepolisian terdekat,” pungkasnya
Sementara di tempat yang sama Petugas Jaga Polsek Banyuresmi Aipda Thomas mengatakan saat menerima laporan korban.
“Sudah sering terjadi penipuan /Hipnotis Seperti itu di wilayah Kabupaten Garut, berharap masyarakat lebih berhati-hati dan waspada, karena penipu lebih pintar dengan seribu macam cara menipu korban, apalagi sekarang di bulan ramadhan menjelang lebaran. Untuk sementara laporan diterima di Polsek Banyuresmi dan untuk dibuatkan laporan tertulis diharapkan korban membawa Buku bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) untuk pengembangan penyelidikan lebih lanjutnya,”ucapnya.