Bandung, jurnalkotatoday.com
Perspektif Hak Anak dan Perlindungan Anak dalam Pemberitaan digelar dengan menghadirkan Suratman, seorang pakar perlindungan anak yang telah berkiprah lebih dari 24 tahun di berbagai program nasional dan internasional, Jumat (22/11/2024).
Acara ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi para jurnalis dalam menyajikan berita yang berorientasi pada penghormatan terhadap hak anak, Jumat (22 November 2024).
Dalam paparannya, Suratman menekankan pentingnya perspektif hak anak sebagai landasan awal dalam pemberitaan. Ia menyampaikan bahwa anak-anak, sebagai manusia dengan martabat yang sama seperti orang dewasa, memiliki hak untuk dihormati dan dilindungi.
“Setiap berita yang melibatkan anak harus mempertimbangkan penghormatan terhadap hak dan martabatnya. Anak-anak tidak hanya berhak atas perlindungan fisik, tetapi juga dari pemberitaan yang dapat merugikan mental dan sosial mereka,” ujarnya.
Ia juga menguraikan berbagai pedoman yang telah disepakati, termasuk oleh Dewan Pers Indonesia pada 2019, yang menetapkan perlakuan khusus dalam pemberitaan mengenai anak, baik yang sudah menikah, meninggal, maupun dalam konteks lain. Hal ini, menurutnya, merupakan bentuk tanggung jawab moral masyarakat dan media untuk memastikan hak anak tidak dilanggar.
Ia mengingatkan, bahwa anak-anak adalah bagian dari masyarakat yang rentan terhadap pengaruh negatif lingkungan sosial, termasuk media. Oleh karena itu, media memiliki peran penting dalam menciptakan narasi yang membangun, mendidik, dan melindungi anak-anak dari eksploitasi atau stigma negatif.
Acara ini menjadi ajang diskusi interaktif yang mempertemukan berbagai pihak, termasuk jurnalis dan praktisi media. Hasilnya, peserta sepakat untuk mendorong penerapan pedoman jurnalistik yang ramah anak sebagai langkah konkret dalam mewujudkan perlindungan anak di Indonesia.
Diharapkan, sosialisasi ini tidak hanya memperkuat kesadaran jurnalis, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lembaga dan masyarakat untuk berkontribusi lebih besar dalam menciptakan ruang aman bagi anak-anak, baik di dunia nyata maupun media,” katanya
Suratman saat ini menjadi konsultan di beberapa lembaga nasional, internasional, dan PBB, memiliki pengalaman panjang sejak 1997. Dan pernah menjabat sebagai Manajer Program Perlindungan Anak dalam berbagai bencana, termasuk tsunami Aceh dan gempa Sumatera Barat, serta menjadi spesialis advokasi untuk anak. Ratna KS