Jakarta, jurnalkota.id
Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) BPPKB Banten (Badan Pembina Potensi Keluarga Besar Banten) menggelar aksi sosial, dengan membantu sesama yang tertimpa musibah kebakaran, Rabu (26/5/2021).
Aksi sosial ini berupa pemberian bantuan sembako, Obat-obatan, Indomie dan pakaian seadanya, serta uang untuk warga yang terdampak kebakaran tersebut.
Sekitar 265 rumah petak terdiri dari dua RT, yaitu (RT 011 dan RT. 012) RW 004 Kelurahan Kapuk Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara mengalami
Kebakaran, yang terjadi Pada 08 Mei 2021 lalu, akibat korsleting listrik.
Kebakaran tersebut tidak memakan korban jiwa, namun banyak barang-barang berharga yang tidak sempat diselamatkan. Selain itu, rumah tempat tinggalnya juga rata dengan tanah.
Pemberian bantuan diserahkan langsung oleh Ketua BPPKB Jakarta Barat, H. Khaer Kangsreng, yang didampingi Kifni HD selaku wakil ketua dua Jakarta Barat, beserta beberapa anggota BPPKB Banten lainnya.
“Kami hadir ( BPPKB ) di sini, untuk memberikan bantuan kepada Saudara kita yang kena musibah kebakaran. Bantuan yang kita berikan memang tidak seberapa nilainya, namun kami sangat berharap, setidaknya dapat membantu sedikit meringankan beban warga yang terdampak kebakaran tersebut,” kata H.Khaer.
Di samping itu juga, pesan yang ingin ia sampaikan yakni menanamkan nilai-nilai saling tolong menolong dan membantu sesama yang sedang mengalami kesusahan. ‘Semoga apa yang kami lakukan ini dapat bermanfaat untuk saudara kita di sini, walaupun kami dari Jakarta Barat, tapi tidak menghalangi kami untuk berbuat sesuatu bagi saudara kita di Kapuk Muara ini,” ungkapnya.
Sementara, Een salah satu warga yang mendapat bantuan menyampaikan Terima kasih. “Alhamdulillah Mas, atas bantuan Sembako, pakaian, saya rasa Cukup, bahkan mengenai kesehatan, kami semua warga di sini sudah menjalani Test Sếp Covid-19, dan hasil nya semua negatif,” katanya.
Dikatakan, warga mengharapkan kepada para darmawan untuk memberikan bantuan berupa semen dan pasir. “Supaya kami dapat membangun kembali tempat tinggal kami. Juga kami mengharapkan pada Pemerintah DKI Jakarta untuk melegalkan tanah yang Kami tempati sekarang, karena banyak warga di sini sudah menempati tanah ini puluhan tahun,” katanya.
Penulis: Awal/Haris/Deden