Garut, jurnalkota.id
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kabupaten Garut, membatasi 100 orang per hari. Dalam penyaluran dana bantuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ), dari pemerintah. Sehingga bisa membatasi kerumunan, sesuai standar protokol kesehatan Covid – 19.
Adanya kerumunan masyarakat yang datang ke BRI dalam penyaluran dana UMKM, Asisten Manager Bisnis Mikro BRI cabang Garut, Firmansyah menjelaskan, bahwa, BRI dalam hal ini hanya bertugas sebagai penyalur. BRI tidak pernah mengundang para nasabah melainkan hanya menjalankan tugas atau membantu pemerintah.
“Kita sampaikan bahwa, kami dari BRI sebagai, pihak penyalur. Jadi otomatis kami hanya bertugas menyalurkan dana tersebut. Dinas pengusungnya yaitu Dinas Koperasi dan UMKM melalui lembaga-lembaga yang dituju. Sekali lagi tugas kami hanya menyalurkan,” ujarnya.
BRI tetap tidak menutup mata, BRI melakukan berbagai upaya agar, kerumunan bisa diminimalisir. Untuk menghindari kerumunan masyarakat, yang datang ke BRI, seperti, membatasi volume penyaluran bantuan UMKM.
“Kami sendiri sudah melakukan upaya pembatasan terhadap masyarakat, supaya tidak terjadi kerumunan. Misalnya kita mengurai dengan melakukan pembatasan kuota. Sehari pelayanan 100 orang kemudian diberlakukan hari besoknya dan seterusnya,” ujar Firmansyah.selasa (20/10/2020)
Di samping itu Firmansyah juga berharap, agar semua masyarakat penerima dana bantuan UMKM dari pemerintah, dapat menggunakan dengan benar. bantuan itu secara produktif. Dalam penempatan bantuan tersebut, semoga masyarakat dapat menempatkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah, tepat sasaran atau membuka usaha pada penerima.
“Saya berharap agar semua nasabah ini jangan dapat langsung dihabiskan. Ini kan sebetulnya bantuan yang bersifat produktif, berarti, bisa menghasilkan dipakai usaha. Sehingga nanti jika usaha ini mengembang,BRI juga bisa support dengan memberikan fasilitas kredit,” katanya.
Penulis : H.Ujang selamet
Editor : Haris