Garut, jurnalkota.id
Badan Urusan Logistik (Bulog) Garut menyebut, pihaknya siap mengganti beras Program Keluarga Harapan (PKH) di Garut dengan yang baru. Penggantian tersebut dilakukan kalau ditemukan jumlah yang tidak sesuai, maupun kualitasnya jelek atau tidak layak konsumsi.
Kepala Gudang Bulog Garut, Suherman Taryana menjelaskan, saat ini Bulog Garut telah mendistribusikan beras PKH ke sejumlah tempat di wilayah perkotaan Garut maupun utara. Sedangkan wilayah selatan Garut mulai didistribusikan oleh pihak perusahaan angkutan barang, Rabu (7/10/2020).
“Kalau merasa tidak puas, baik kuantitas maupun kualitas silakan beritahu kami,” jelasnya, Selasa (6/10/2020).
Suherman mengatakan, beras PKH diberikan sebanyak 15 kg per keluarga setiap bulan selama tiga bulan. Beras tersebut pun diberikan langsung kepada masyarakat dalam satu kali pengiriman sebanyak 45 kg dengan kualitas beras medium.
“Jadi jatahnya itu 15 kilo per bulan selama tiga bulan, dan kita kirimkan langsung untuk tiga bulan atau sebanyak 45 kilo, berasnya kualitas medium,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, sejumlah masyarakat yang sudah menerima beras PKH mengaku tidak ada masalah baik secara kualitas maupun kuantitas beras. Namun, ada juga yang memberikan laporan berupa foto yang menggambarkan tentang kualitas beras PKH jelek, atau warna beras terlihat kuning, sehingga dianggap tidak layak konsumsi.
Menurut dia, foto yang beredar tentang kualitas beras PKH itu karena efek dari kualitas foto kameranya yang jelek, atau kurang cahaya sehingga hasilnya terlihat kuning.
“Viral beras Bulog ini kuning kembalikan ke kameranya masing-masing dan teknis pengambilan gambarnya, saya sudah mencoba difoto, dan kita buktikan hasilnya jauh beda,” katanya.
Ia menegaskan, masyarakat jangan membandingkan beras PKH yang kualitasnya medium dengan beras pada umumnya yang kualitasnya premium, atau harganya lebih mahal karena tampaknya akan jelas ada perbedaan.
Suherman memastikan bahwa beras PKH yang didistribusikan kualitasnya bagus dan sudah memenuhi proses penyortiran sebelum didistribusikan ke masyarakat.
“Beras yang kami salurkan dari Bulog ini kualitasnya medium, kalau kualitas medium jangan diadukan dengan beras Sarina (premium), ya akan kalah,” ucapnya.
Ia berharap, segala persoalan beras bantuan pemerintah itu dapat ditanggapi sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku, atau bisa meminta bantuan kepada pendamping PKH untuk selanjutnya dilaporkan ke Bulog.
“Kalau KPM (keluarga penerima manfaat) mau ganti berasnya silahkan langsung menghubungi pendamping PKH yang bersangkutan, kemudian ke Korcam dan nanti langsung sampai ke kita,” harapnya.
Penulis: H.Ujang Slamet
Editor : Haris