Oleh: David Lumbantobing
Setiap manusia tidak ingin direndahkan tak terkecuali para Penyandang Disabilitas, karena setiap manusia pada dasarnya memiliki hati dan perasaan yang harus dijaga.
Seperti Tunanetra total maupun low vision,
ketidakberdayaan dalam menggunakan panca indra dengan sempurna, serta perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya, menjadikan para Penyandang Disabilitas kerap menjadi objek lelucon atau bahan tertawaan.
Bahkan karena kelemahannya, mereka juga sering mendapat perlakuan diskriminasi dan intervensi dari orang-orang yang tidak punya rasa empati. Padahal Bulying Terhadap Penyandang Disabilitas adalah “Kejahatan Kemanusiaan”.
Hal-hal seperti itu sering kali dialami oleh para Penyandang Disabilitas, karena kurangnya empati dari masyarakat, membuat keadaan mereka semakin termarjinalkan di dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Namun tantangan-tantangan seperti ini, harus dikalahkan. Seperti yang saya alami, sebagai penyandang Tunanetra Low Vision, hal ini tidak menyurutkan semangat saya dalam menjalani kehidupan ini.
Dukungan dari keluarga dan teman- teman dekat, memang sangat dibutuhkan, dukungan ini bisa membangkitkan semangat untuk bisa berkarya menjadi putra-putri terbaik bangsa ini.
Saya David Lumbantobing salah satu penyandang disabilitas netra low vision, yang tidak pernah mau menyerah, mengajak teman- teman penyandang disabilitas, tetap semangat.
Kepada masyarakat, saya berharap agar berempati kepada para Penyandang Disabilitas. Manusia memang berbeda-beda, tapi harus saling melengkapi sehingga tercipta harmoni yang indah di dalam kehidupan umat manusia.
Saat ini saya menjabat sebagai Wakil Bidang Sosial Budaya Olahraga dan Agama (Sosbudara) Pemuda Batak Bersatu PAC Grogol Petamburan Jakarta Barat.
Penulis: Kontributor bicarajakarta.com. (Low Vision). Jak, Maret 23