Kepulauan Seribu, jurnalkota.id
Bupati Kepulauan Administrasi Kepulauan Seribu, Juaedi, menekankan pentingnya pembangunan sektor transportasi dan peningkatan pelayanan bidang kesehatan dalam refleksi akhir tahun 2020.
Menurutnya, meski hampir satu tahun selama 2020 ini terjadi pandemi Covid-19, untuk wilayah Kepulauan Seribu penyebarannya, masih dapat dikendalikan melalui berbagai upaya dan pengetatan pengawasan dalam penerapan disiplin protokol kesehatan bersama instansi terkait.
“Alhamdulillah, untuk covid-19 di Kepulauan Seribu masih bisa dikendalikan,” ujar Junaedi, Rabu (30/12/2020).
Junaedi mengatakan, beberapa sektor menunjukkan kemajuannya di antaranya sektor pendidikan, yang tingkat partisipasinya cukup tinggi. lantaran, ditunjang oleh fasilitas yang sudah cukup memadai penyediaan air bersih yang 11 pulau permukiman, kini memiliki akses air bersih melalui pembangunan SWRO dan BWRO.
“Pembangunan sektor pendidikan terus meningkat, dengan fasilitas yang cukup memadai dan terpenuhi air bersih,” ujarnya.
Junaedi menekankan, untuk menjadikan Pulau yang bersih, bebas dari limbah domestik, tetap akan melakukan pembangunan, penyediaan Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL) di pulau permukiman yang sudah mencapai 75 persen dan ditarget 100 persen pada 2021/2022 nanti.
“Pembangunan IPAL sudah 75% sekarang, pada 2021/2022 Pulau yang berpenghuni 100% sudah terbangun IPAL tersebut,” ungkapnya.
Lanjut Juaedi, dalam penerangan listrik semua kepulauan yang berpenghuni sudah terpenuhi aliran listrik, sedangkan pulau paling terluar, yaitu pulau Sabira disediakan listrik tenaga Disel, kalau untuk jaringan internet semua pulau sudah terakses, dengan terpenuhi semua aliran listrik dan internet sebagai penunjang untuk meningkatkan pariwisata.
“Terpenuhinya aliran listrik dan jaringan internet hampir di semua pulau permukiman serta peningkatan perekonomian di sektor pariwisata,” ujarnya.
Dalam peningkatan ketaatan pada Hukum yang berlaku, di wilayah Pulau Seribu, selalu dilakukan pendekatan pada masyarakiat secara humanis dan elegan terhadap seluruh warga, maupun yang datang berwisata, sehingga terwujud Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dapat mempertahankan Predikat Kabupaten peduli HAM.
“Untuk sektor hukum, Kepulauan Seribu berhasil mempertahankan predikat Kabupaten peduli HAM,” katanya.
Junaedi menambahkan, yang menjadi evaluasi dalam refleksi akhir tahun ini, yang dinilai masih kurang, adalah pembangunan sektor transportasi, di mana hingga saat ini Kepulauan Seribu masih belum memiliki pintu masuk (pelabuhan) sendiri, dari dan menuju Kepulauan Seribu, seperti dermaga-dermaga yang sekarang ada.
“Kabupaten Administrasi Pulau Seribu, sangat penting memiliki pelabuhan tersendiri, untuk menambah Pendapat Asli Daerah ( PAD). Selama ini, akses masuk melalui marina Ancol, kali Adam, Cituis, dan tanjung pasir,”ungkapnya.
Untuk fasilitas kesehatan Juaedi mengatakan, Pembangunan Fasilitas kesehatan memang masih minim, dengan tenaga medis, dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, masih kurang. Sehingga, pasien asli kepulauan Seribu masih harus dirujuk kedaratan Jakarta.
“Untuk sektor kesehatan, masih kurangnya fasilitas medis dan dokter spesialis di RSUD sehingga pasien asal Kepulauan Seribu masih harus dirujuk ke daratan Jakarta,”ungkapnya.
Penulis : Haris