Purwakarta, Jurnalkota.id
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika resmikan unit bangunan Sekolah Satu Atap (Satap) Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama(SMP) yang telah direlokasi di Desa Malang Nengah Kecamatan Sukatani.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, SE. mengatakan, bahwa ini merupakan komitmen dari PT. KCIC , PT. BSBI dan PT. WIKA, untuk relokasi sekolah yang terkena imbas dari pembangunan proyek nasional tersebut. “Dan untuk bangunan sekolahnya sangat representatif daripada unit sekolah yang sebelumya, Ujar Anne saat meresmikan unit bangunan sekolah. Pada hari kamis, (03/09/2020)
Menurutnya, bangunan tersebut akan dijadikan standar untuk sekolah lain, agar menjadi standar yang sama dengan berbagai fasilitas yang ada dan diharapkan akan memotivasi anak-anak untuk belajar lebih giat lagi. Terkait masa pembelajaran disaat pandemi Covid-19, untuk sementara Pemkab akan melihat situasi sesuai dengan zona.
“Jika sudah hijau maka akan dilanjutkan kegiatan belajar dengan tatap muka,” ujar Ambu Anne, panggilan akrabnya.
Menurut Direktur HR, LA dan Aset Puspita Anggraeni PT. KCIC, pihaknya mulai berproses pada bulan desember lalu, dan selesai beberapa bulan kemudian.
“Kita memulainya akhir tahun kemarin, pada bulan juli lalu sudah selesai proses pembangunan sekolah satu atap ini, dan kita sudah menyerahkan ke pemkab. Memang sudah sesuai dengan rencana, kita ingin menyiapkan unit sekolah ini sebelum masa pandemi selesai, sehingga nantinya anak-anak akan langsung bersekolah disini dan bisa beraktivitas belajar secara langsung, sehingga tidak ada proses pembangunan ketika mulai bersekolah,” ujarnya.
Pihaknya ingin menunjukan, proyek KCIC ini sebetulnya meningkatkan fasilitas yang ada untuk masyarakat. Total 2 unit sekolah di Jawa Barat yang terimbas proyek kereta cepat ini.
“Di Purwakarta cuma 1 sekolah yang di relokasi. Kalau membangun ulang sebetulnya susah, namun karena memindahkan akibat adanya pembangunan kereta cepat ini, relokasi sekolah ini bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, adapun fasilitas penunjang di area sekolah tersebut, seperti fasilitas belajar, fasilitas olahraga.
Sebetulnya ruang terbuka hijaunya sangat mengakomodir semua kegiatan, dan bisa menjadi percontohan untuk sekolah lainnya di Purwakarta, ujarnya.
Penulis : Fer/Frans
Editor : Pang