Tanjungpinang, jurnalkota.id
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, S.E., M.Han., meresmikan Komunitas Selam Nusantara Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Yos Sudarso Mako Lantamal IV Jl. Yos Sudarso No.1 Batu Hitam Tanjungpinang, Kamis (13/8/2020).
Kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan di Tanjungpinang, namun oleh Lanal-lanal dibawah jajaran Lantamal IV seperti Lanal Batam, Lanal Ranai, Lanal Tanjung Balai Karimun, Lanal Dabo Singkep dan Lanal Tarempa serta bersama club-club selam yang ada diwilayahnya ikut menyaksikan melalui video conference (vicon).
Acara tersebut diawali dengan doa, kemudian menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, penyerahan secara simbolis peralatan selam dari Gubernur Kepri H.Isdianto, S.Sos., M.M., dan Danlantamal IV kepada pengurus, kemudian sambutan Danlantamal IV dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Provinsi Kepri dan acara ditutup dengan ramah tamah.
“Hari ini kita resmikan Komunitas Selam Nusantara Provinsi Kepulauan Riau yang bertujuan untuk mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya para penyelam di wilayah Kepulauan Riau untuk peduli dan kembali ke laut, menyelamatkan terumbu karang sebagai jaminan kelangsungan bangsa,” kata Danlantamal IV dalam sambutannya.
Danlantamal IV mengajak agar bersama masyakarat mengkampanyekan pentingnya memelihara terumbu karang Indonesia. “Dan mengimplementasikan program nyata pemerintah terhadap kebijakan strategis Indonesia ‘Poros Maritim Dunia’, serta untuk mengedukasi masyarakat untuk kembali melihat laut, tidak membelakangi laut,” tegasnya.
Gubernur Provinsi Kepri di sela-sela kegiatan tersebut mengatakan dia sangat apresiasi dengan dibentuknya Komunitas Selam Nusantara Provinsi Kepri. “Mudah-mudahan dapat dikembangkan dari Kabupaten dan Kota dengan melibatkan Dispora dan Dinas Pariwisata,” katanya.
Ia berharap wadah tersebut dapat mengakomodir bagi para penyelam yang datang ke Kepri, tidak semaunya bisa langsung untuk menyelam dan merusak terumbu karang. “Tetapi kita dapat menentukan spot-spot mana yang dapat dijadikan wisata bawah air dengan keindahannya, sehingga kita bisa memberikan rasa aman tentunya,” harapya.
Penulis : Antoni
Editor : Pang