Jembrana Bali, jurnalkotatoday.com
Dalam menekuni dunia kuliner, berbagai inovasi harus dikembangkan guna menambah daya tarik pelanggan. Hal tersebut disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jembrana, membuka Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner.
“Ikuti kegiatan ini dengan baik, selanjutnya nanti harus dipraktekan di rumah masing-masing sehingga bisa menghasilkan kuliner yang bagus di Kabupaten Jembrana,” harap Bupati Tamba di Hotel Hapel, Banjar Rening, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Rabu (14/9).
Pihaknya meminta agar para peserta mempunyai inovasi-inovasi dalam membuat usaha kuliner dengan pelayanan yang cepat, tempatnya yang bersih, nyaman dan tentunya publik speaking/cara berbicara harus sopan dan santun kepada pelanggan.
“Jika membuat usaha, buatlah konsep yang inovatif dengan pelayanan yang cepat dan nyaman untuk dikunjungi. Setelah itu untuk promosinya bisa dipromosikan melalui sosial media (sosmed),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) kabupaten Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari program pengembangan kompetensi sumber daya manusia pariwisata di daerah oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Pelayanan Pariwisata.
“Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun dengan menyasar para pengelola dan pelaku pariwisata dan kreatif di daerah, utamanya yang tergabung dalam kelompok sadar wisata, Desa Wisata dan Desa kreatif,” ungkapnya.
Sapta Negara menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan pelatihan ini adalah agar para peserta bisa menambah wawasan dan pengetahuannya dalam penyelenggaraan dan pengelolaan destinasi, serta mengetahui nilai strategis. Selain itu juga untuk mengetahui dan memahami berbagai standar dan ketentuan nasional dan internasional tentang higienitas penyajian kuliner dan memahami prinsip-prinsip dalam melakukan kreatifitas dan inovasi untuk sajian kuliner.
“Dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang berasal dari anggota Pokdarwis, Unsur Desa dan Desa Kreatif. Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari. Mulai dari tanggal 14 sampai 16 September. Selama dua hari pelatihan akan diisi dengan penyampaian materi dan diskusi, Dan dihari terakhir peserta akan melaksanakan orientasi lapangan ke salah satu usaha pariwisata yang telah menerapkan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner sesuai standar pariwisata,” jelasnya.
Sedangkan, untuk Narasumber yang menyampaikan materi pada pelatihan itu berasal dari para akademisi di bidang pariwisata, praktisi pariwisata, Lembaga/Instansi terkait.
“Untuk biaya pelatihan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 untuk Dana Pelayanan Kepariwisataan,” tandasnya. Sumber Humas
Penulis: Red/I Made Sudiartha