Tanjungpinang, jurnalkota.id
Dalam upaya memberdayakan serta mengembangkan kreatifitas kaum perempuan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Tanjungpinang menyediakan wadah kreatifitas perempuan di Kota Tanjungpinang melalui galeri Puan Jelita.
Galeri ini menjual hasil kerajinan tangan berupa tudong manto, batik, tas, tanjak, kerajinan tangan lainnya dari pelatihan yang dikembangkan oleh DP3APM.
Galeri diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Marlin Agustina, yang didampingi oleh Wali Kota Tanjungpinang Rahma, yang terletak di halaman kantor DP3APM, Jalan Ahmad Yani, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Senin (31/5/2021).
Dalam sambutannya, Rahma menyatakan dukungannya sebagai wadah kreatifitas perempuan Kota Tanjungpinang.
“Dengan adanya galeri ini tentunya dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” ujar Rahma.
Sebagaimana diketahui, Kain Tudung Manto adalah penutup kepala khas Melayu, dipakai perempuan yang sudah menikah pada saat acara adat, seperti pernikahan dan upacara adat lainnya.
Tudung Manto memiliki banyak corak, seperti awan larat, lebah bergantung, dan tampuk manggis. Di bagian tengah Tudung Manto, disebut bunga tabur. Sehelai Tudung Manto dipatok harga Rp1,5 juta sampai dengan Rp3 juta lebih sesuai dengan tingkat kerumitan dan jenis bahan yang digunakan. Selain Tudung Manto juga tersedia Batik Gurindam Pusaka, Tanjak, Tas Rajut dan aneka cinderamata lainnya.
Melalui galeri ini Rahma berharap, hasil kerajinan unggulan berupa Tudung Manto dapat dipromosikan kepada masyarakat luas.
“Saya berharap hasil produk unggulan ini dapat dipromosikan kepada masyarakat luas, karena Tudung Manto ini proses pengerjaanya cukup memakan waktu, maka perlu diadakan berbagai pelatihan, agar semakin banyak pengrajin, baik tingkat mahir maupun pemula serta sebagai upaya pelestarian kebudayaan Melayu,” harap Rahma.
Rahma juga mengajak kepada masyarakat untuk singgah dan berbelanja di Galeri Puan Jelita dengan membeli produk-produk pengrajin lokal.
“Kalau bukan kita siapa lagi, mari berbelanja produk lokal, khususnya di Galeri Puan Jelita dengan berbagai produk yang berkualitas,” ajak Rahma.
Sementara itu, Marlin Agustina juga menyampaikan apresiasi dengan diresmikannya galeri Puan Jelita. Marlin mengatakan, bahwa dengan adanya galeri ini, diharapkan mampu menjadi rumah bagi para pengrajin baik Tudung Manto, batik, rajut, tenun dan IKM lainnya.
“Saya sangat senang dengan adanya galeri ini, Kota Tanjungpinang dengan historisnya serta keindahan alamnya perlu memiliki wadah sebagai rumah para pengrajin lokal yang ada seperti pembatik, rajut, tenun dan khususnya pengrajin Tudung Manto untuk difasilitasi dengan baik, semoga semakin banyak nantinya akan membuat galeri seperti ini,” ujar Marlin.
Marlin juga akan mendukung penuh galeri Puan Jelita, agar dapat membangkitkan kembali semangat para pelaku usaha maupun IKM yang ada dengan difasilitasi oleh pemerintah.
“Kita ketahui, pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi dan IKM menjadi semakin lesu, untuk itu saya sangat mendukung penuh dengan adanya galeri Puan Jelita ini untuk menjadi rumah para pelaku IKM dan pengrajin mempromosikan serta memasarkan hasil produknya dengan kemasan atau packaging, izin dan legalitas yang menjadi persyaratan,” kata Marlin.
Di tempat yang sama, Kepala DP3APM Kota Tanjungpinang Rustam mengatakan, bahwa DP3APM telah melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap perempuan yang memiliki potensi sehingga mampu meningkatkan serta membantu perekonomian keluarga dengan memiliki koleksi produksi hasil kreativitas yang bermacam ragam, diantaranya adalah yang diunggulkan adalah produk Tudung Manto yang saat ini ada sekitar 20 pengrajin dengan rincian 10 tingkat mahir dan 10 tingkat dasar.
“Alhamdulillah produk kami sudah banyak peminatnya, tidak hanya dari kalangan pemerintahan, tetapi dari kalangan instansi vertikal, TNI, Polri bahkan sampai ke luar negeri, sehingga sangatlah cocok untuk dijadikan oleh-oleh khas Kota Tanjungpinang,” ujar Rustam.
Editor : Antoni