Serang, jurnalkota.id
Deklarasi Desa Open Defecation Free (ODF) yang dilakukan untuk sosialisasi tentang kesadaran masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan (BABS), serta sekaligus louncing produk idola, pihak Puskesmas bersama-sama dengan lintas sektoral Muspika dan Kepala Desa, mendapat support, Selasa, (01/12/2020) pagi.
Dalam penjelasannya, Kepala Puskesmas Jawilan, Hj.Imas Migiarti, SKM kepada wartawan, dalam agenda Deklarasi ODF lintas sektoral Muspika, Kepala Desa semua mensuport, baik institusi dan para kader juga mendukung kegiatan-kegiatan Puskesmas.
“Evaluasi sudah kita sampaikan, harus ada masukan-masukan dari lintas sektoral, apa-apa program yang belum tercapai, juga harus dipaparkan kepada mereka secara transparan, supaya mendapatkan arti. Upaya-upaya yang kita laksanakan berhubungan dari lintas-lintas sektoral, kita punya rencana tahunan sudah ditargetkan, bahwa untuk 9 Desa ini kita harus ada Open Defecation Free, masyarakat harus berbasis buang air besar, jangan sembarang tempat, perlu minimal tiga desa ikhtiarnya, baru satu desa yang tercapai,” jelasnya.
Dikatakan, pihaknya mengharapkan masyarakat Kareo sudah benar-benar mendeklarasi untuk tidak buang air besar sembarangan, di rumpun atau di kali, atau di tmpat-tempat yang tidak sesuai dengan aturannya. “Jadi jamban di Desa Kareo ini sudah mencapai 64 % makanya kita bisa deklarasikan dan ada kemauan dari seluruh aparat desa dari Kareo untuk mendeklarasikan,” ungkapnya.
Perihal Covid-19, dikatakan, Desa Junti itu memang benar sudah terkonfirmasi Covid-19. “Data yang kami himpun, pasien yang meninggal terkonfirmasi di Kecamatan Jawilan ada 3 orang, laporan pemeriksaan laboratorium, bulan Januari sampai dengan November 2020, swab 108 orang, rapid 1361 orang, dan kunjungan pasien BPJS per Januari sampai dengan November 2020, total 89378 orang. Kalau dari kajian kami perlu dokter 5 orang lagi yang bisa bantu kami,” ungkap Kepala Puskesmas Jawilan.
Penulis : Deni