Enam Bulan Ahmad Zeqia Warga Sukamulya Tunggu Kepastian Kerja di Dinas Perhubungan

Kabupaten Tangerang, jurnalkota.id

Selama enam  Bulan lamanya Ahkmad Zeqia, warga Kampung Merak Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang Prov. Banten, menunggu hasil keputusan Surat keterangan kerja (SK) dari R,  warga Olek Balaraja yang berdalih bisa masukan kerja di Dinas Perhubungan dan Kepolisian.

Bacaan Lainnya

Ahkmad Zeqia dibantu masuk kerja Oleh Saudara R dengan imbalan Uang 23 juta untuk uang pelicin di Dinas perhubungan melalui H tetangga Ahmad dan HW warga Desa Cangkudu Balaraja, sampai saat ini Jumat, (5/3/2021)
belum ada kabar baik dari R untuk Ahmad Zeqia, sebagai pelamar  dengan alasan R sedang Covid-19.

Ahkmad Zeqia warga kampung Merak kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang mengatakan kepada awak media

“Saya diarahkan oleh tetangga saya H ke orang yang bisa masukan kerja, yaitu HW warga Desa Cangkudu Balaraja, dan saya bersama kakak saya menemui HW pada tanggal 25 Agustus 2020. Saya berikan lamaran kerja ke HW, dan HW meminta uang pelicin pertama sebesar 3 juta rupiah, dan ke dua 20 juta rupiah agar dipermudah  urusan untuk masuk kerja.
Saya dikenalkan oleh HW dengan R warga Olek Balaraja, saya bersama kakak saya bertemu R di rumahnya,” kata
Ahkmad Zeqia kepada awak media.

Dikatakan, R bisa membantu dia,  masuk kerja di Dinas Perhubungan dengan syarat uang pelicin. “Karena saya butuh sekali kerjaan tersebut, apa yang mereka minta saya berikan, yaitu uang  total sebesar 23 juta untuk uang ‘pelicin’ ke dalam,” katanya.

Setelah menunggu  hampir 6 bulan lamanya, sampai saat ini kerjaan itu belum diterima. “Tapi uang sudah mereka terima dari saya 23 juta. Alasan R, karna sedang Covid-19, jadi Surat keputusan dari kantornya belum bisa diturunkan,” katanya.

Dijelaskan, saat   memberikan lamaran dan uang, sudah ada Covid-19. “Saya dan keluarga hanya minta pertanggung jawaban, jika alasannya Covid-19, kami minta uang dikembalikan, karena Covid-19 ini kita tidak tahu kapan selesainya. Permasalahan ini tidak berlarut-larut, saya beserta keluarga tidak ingin menunggu lama-lama,” tegas Ahmad.

Saat awak media menemui R bersama Ahkmad sebagai pelamar kerjaan, R mengatakan pada Ahmad, sebelumnya lancar-lamcar aja.

“Saya adenya Pak Tomsi, saya juga gak kenal dengan H, berhubung HW saudara saya minta tolong gimana caranya ini mau masuk, kalo dulukan saya masukin Polisi, Masukin PNS lancar-lancar saja.
Secara kebetulan saya pun gak tau gimana caranya namanya minta tolong ke orang, dan bukan saya juga yang menandatanganinya, bukan saya juga yang ketok palunya, namanya kitakan di bawah, saya memohonlah sama saudara, ini masih saudara saya juga di Pemda ini,  akhirnya saya minta tolong ini saudara kita akhirnya suruh dimasukinlah berkasnya, saya juga sudah sampaikan karna kondisi pademi begini, boro-boro mau masukin orang honor, yang di dalam juga kondisi kabupaten keuangan juga agak susah, saya memaklumi begitu saya sampaikan,” katanya.

Dikatakan, apa yang disampaikan di sana  disampaikan juga ke Ahkmad Zeqia pelamar kerja. “Dia menanyakan kerjaan saya sampaikan juga pada orang dalamanya,” katanya.

Lebih dikatakan, dia tida ada niat buruk,  dan memberikan penjelasan. “Jadi jujur aja, kalo saya niat maksud gak baik, buat apa saya hidup di Tangerang dari tanah kelahiran saya, ngapain jauh-jauh, boleh tanya se-Kabupaten Tangerang ini tahu saya, Polisi se-Provinsi Banten ini tahu saya, semua kalo niat saya mau nipu, ngapain nipu Ahkmad Zeqia, nipu aja  banyak orang, saya kerjanya di Tanjung Priuk, saya di expedisi saya punya MKL, dan banyak orang polisi di sini yang jadiin saya polisi tapi gak pake duit, boleh tanya saya nolong orang itu ikhlas gak ada embel-embel pake duit, jaman pak Tomsi kalo masuk polisi orang minta pindah orang minta bantu saya bantu, saya juga sedikit kesal juga sama om saya, ko ini gak bisa masuk, gimana sih Om,  saya juga agak ngomel-ngomel juga kemarin sama dia,” katanya.

Bahkan R minta Akhmad bersabar.
“Kalo emang mau sabar,  tunggu dan kalo emang gak mau sabar, saya kembalikan juga uangnya, supaya jangan ada beban juga,sedangkan saya bilang saya juga sampaikan dulu, saya juga gak berani mutusin, takutnya uang dikembaliin, dianya pengen nunggu.
Kebetulan om saya ini lagi di luar kota, posisi sekarang mereka lagi study banding di Jawa, katanya Selasa besok baru pulang, nanti saya sampaikan nanti saya telepon, keputusan keluarga Ahkmad Zeqia minta kembali uangnya ya mungkin saya sampaikan juga di sini, Selasa kita selesaikan,” katanya.

Ditegaskan R, dirinya bertanggung jawab. “Dalam hal ini saya pribadi seperak pun gak akan kurang,  saya bertanggung jawab, berapa pun nominal yang dikeluarkan Ahmad,” katanya.

Penulis : Agi/Rusli

Izin Edar Alat Kesehatan
Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan