Tanjungpinang, jurnalkota.online
Kecukupan gizi balita, juga penanganan stunting merupakan salah satu fokus perhatian pemerintah. Dan sebagai upaya mendukung percepatan penanganan Stunting balita di Kota Tanjungpinang, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah, S.Kp. M.Si, melaksanakan rapat koordinasi program pencegahan Stunting di wilayah Kecamatan Bukit Bestari.
Rapat koordinasi tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Camat Bukit Bestari, Jl. Raya Dompak, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (20/1/2022).
Dalam rapat tersebut, Endang menyampaikan terkait penanganan Stunting di Kota Tanjungpinang diperlukan kerja sama dari semua pihak terkait. “Dengan saling berkoordinasi antara dinas kesehatan, puskesmas, camat, lurah, hingga perangkat RT dan RW, mendata serta melakukan sosialisasi dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting yang lebih mengarah dengan kegiatan preventif kepada masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, banyak hal yang harus dilakukan terkait masalah stunting dan terkait pendataan harus sudah mulai dilakukan. “Dengan turut serta melibatkan kader posyandu, dan peran RT, RW diwilayahnya yang mengetahui langsung kondisi warganya, sehingga memperoleh data akurat dan dapat diambil langkah untuk pencegahan masalah pertumbuhan anak khususnya dalam penanganan kasus Stunting,” tuturnya.
Endang menambahkan, Stunting yang dialami anak-anak sangat berdampak terhadap perkembangannya. “Dari kekurangan gizi tidak hanya mengganggu tumbuh kembang fisik, juga berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak. Hal ini harus menjadi prioritas dan perhatian kita bersama untuk menekan jumlah kasus Stunting di kota Tanjungpinang,” harap Endang.
Oleh karena itu, Endang meminta seluruh pihak terkait saling koordinasi dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan kerjasama dari setiap OPD, Instansi dan Dinas terkait agar gerakan dalam mewujudkan pencegahan stunting bisa diwujudkan dengan baik dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Elfiani Sandri, MPH, menambahkan dalam hal penanganan Stunting lebih efektif dilakukan pencegahan. Pencegahan juga dapat dilakukan saat pra nikah. “Sebelum terjadi kehamilan, perhatikan keadaan Ibu apakah memiliki gizi yang baik atau tidak. Dan ketika ibu hamil perlu pendampingan dan telah difasilitasi oleh tim Pendamping Keluarga. Ketika ada permasalahan selama ibu hamil diharapkan dapat terdeteksi sejak awal dan konsultasikan ke puskesmas,” jelasnya.
Dalam rapat tersebut turut dihadiri Camat Bukit Bestari, Husain Alhamid, S.IP, seluruh Kepala Puskesmas, Pokja 4 PKK, serta Lurah se-Kecamatan Bukit Bestari.
Editor : Antoni