Banyuwangi, Jurnalkotatoday.com
Forum Singojuruh Bersatu (FSB) mendatangi kantor Kecamatan Singojuruh Forum Aliasi Masyarakat yang bermarkas di Singojuruh, menyikapi terkait kejadian tindakan Asusila yang dilakukan oleh oknum pengasuh pondok pesantren Ihya’ Ulumudin desa Padang.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, (28/6/22) pukul 10.00 Wib, di Aula Kantor Kecamatan Singojuruh. Dalam mediasi yang dilakukan di Kantor Kecamatan Singojuruh turut dihadiri oleh Kapolsek Singojuruh, Anggota Koramil, Camat Singojuruh beserta masyarakat dari forum masyarakat Singojuruh bersatu, wakil ketua DPRD dan dari perwakilan pengurus pondok yang di hadiri oleh Kepala sekolah Ihya’ Ulumudin Padang.
Ketua FSB M. Vahid Faiq menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh oknum pengurus pondok pesantren Ihya’ Ulumudin Padang sangat mencoreng dunia khususnya dunia pendidikan pondok. Guru yang seharusnya mengayomi dan melindungi para santriwati dan santriawan malah melakukan tindakan yang tercela.
“FSB akan terus mengawasi dan mengawal kasus ini dan FSB percaya penuh terhadap Institusi Kepolisian Polresta Banyuwangi dalam menidak tegas pelaku FZ yang diduga melakukan tindakan asusila kepada peserta didiknya,” katanya.
Masih kata Vahid, dirinya bersama FSB menghimbau kepada masyarakat yang ada di sekitar pondok Ihya’ Ulumudin padang dan Banyuwangi untuk tidak takut memasukan anak-anaknya ke pondok pesantren.
Vahid menyayangkan tindakan yang dilakukan FZ yang notabene sebagai Mantan Ketua Partai dan mantan anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi yang tidak mencerminkan sosok yang berpendidikan serta pemimpin yang baik.
Kapolsek Singojuruh AKP Syajad mengimbau kepada masyarakat yang ada di area sekitar pondok dan sekitarnya untuk sabar, tenang dan tidak terprovokasi yang menurunkan citra masyarakat padang serta terpancing dengan adanya kasus yang terjadi di lingkungan Pondok Ihya’ Ulumudin.
“Saya imbau masyarakat untuk tetap tenang karena kasus ini sudah diproses oleh Polresta Banyuwangi. Jajaran polsek akan membackup secara penuh keamanan yang ada di wilayah Pondok dan Desa Padang,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Michael yang sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat sangat menyangkan dan menyesali kejadian yang terjadi di pondok pesantren Ihya’ Ulumudin padang. Partai Demokrat memiliki progam untuk meningkatkan pondok pesantren secara mandiri.
Masih kata Michael, Michael tau bahwa pondok pesantren banyak menolong masyarakat Banyuwangi melalui pendidikan dan akhlak. Mulai 1 tahun lalu melakukan pendampingan kepada pondok pesantren memiliki progam pondok pesantren yang mandiri tidak bergantung atau digantung oleh orang-orang politik.
“Walaupun sejatinya saya (Michael orang politik) memiliki visi misi tersendiri mengajarkan kepada Kyai-kyainya untuk memberikan pengajaran pendidikan kepada pondok pesantrennya/santrinya,” katanya.
Michael saat-saat ini ingin membantu atas kejadian ini, sangat menyesali kejadian yang terjadi, ini bukan karena pondok pesantrennya melainkan karena oknum-oknumnya.
Lebih lanjut Michael mengatakan pemilik pondok bukan Beliau (terduga pelaku). Michael menghimbau kepada masyarakat untuk tidak gebyar uyah dan menyakinkan kepada masyarakat untuk pondok pesantren ini sangat-sangat ikut berkontribusi terhadap pendidikan dan akhlak masyarakat Banyuwangi.
Michael mengatakan bahwa dirinya siap untuk meningkatkan pondok pesantren lebih baik, nantinya Michael akan melakukan kunjungan ke pondok pesantren melalui kepala desanya dengan melakukan komunikasi, apa yang bisa dibantu oleh dirinya selaku Wakil Ketua DPRD, serta mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak mengecap pondok pesantren melakukan tindakan yang tercela seperti itu. “Saya yakin dan jamin itu,” tegasnya.
Lebih lanjut Michael mengatakan kepada awak media bahwa dirinya sudah berpuluh-puluh kali masuk ke pondok pesantren cukup baik, dirinya meminta kepada rekan media untuk menjelaskan kepada wali santri untuk yang berawal dari ulah oknum serta memberikan kepengurusan pondok pesantren yang baru serta menjelaskan bahwa itu adalah ulah oknum bukan dari pondok pesantren. “Sehingga santri dapat kembali belajar di lingkungan pondok,” tutupnya.