Sulawesi Tenggara, jurnalkota.id
Petani di empat desa sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah,
agar mereka bisa bertani dan menghasilkan padi. Desa tersebut, yakni Desa Asao, Lalonggowuna, Momea dan Desa Arubia.
Selama ini, para petani dalam bertani,
menggunakan air tadah hujan, sehingga sering kali mengalami gagal panen. Karena untuk kebutuhan air, tergantung pada turunnya hujan.
Namun sebaliknya, jika intesitas hujan tinggi dan berlangsung lama, yakni di waktu musim hujan, air akan menggenangi persawahan.
“Ditamba kali Lahambuti kalau meluap, air akan menggenamgi seluruh daerah persawahan,” kata petani Abusman, bersama rekannya Mustamar, Ruslan, dan Sulaimin dari Desa Asao, Selasa (16/2/2021).
Kepada Jurnal Kota mereka
mengatakan, saat ini dan kedepannya, sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah , untuk membangun bendungan irigasi dan pembangunan tanggul Kali Lahambuti yang panjang sekitar 5500 meter.
Diharapkan Pemerintah Daerah Kab. Konawe dan Pemerintah Prov. Sultra. dan pemerintah Kab. Konawe pernah mengalokasikan percetakan sawa pada tahun 2018-2019, namun saat ini, tiap musim pengolahan dan penanaman untuk hasil panen, tidak memuaskan.
Dari informasi yang dikumpulkan, masyarakat dari empat desa tersebut telah mengelola sawah selama 8 tahun lamanya, dan luas areal persawahan untuk Desa Asao luas 400 Ha, Desa Lalonggowuna luas 350 Ha, Desa Momea 300 Ha, dan Desa Arubia luas 250 Ha.
Penulis: Safruddin Daudo Sultra
Editor : Pang