Depok, jurnalkotatoday.com
Gerakan Depok Bersatu (GEDOR) bersuara untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait transparansi penerimaan murid baru, yakni Sistem Penerimaan Baru 2025 di Kota Depok, Senin (21/7/2025).
Ketua Gerakan Depok Bersatu (GEDOR), Eman Sutriadi, menyampaikan bahwa pendidikan berkualitas bukan hanya cita-cita. “Tapi juga hak konstitusional warga negara yang wajib dipenuhi oleh negara,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menyoroti pentingnya transparansi dan keadilan dalam sistem penerimaan siswa, agar tidak ada yang dirugikan.
Dikatakan, dalam konteks Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP di Kota Depok tahun 2025, Eman Sutriadi dan berbagai elemen masyarakat lainnya telah menyuarakan keprihatinan terhadap dugaan praktik kecurangan yang diduga terjadi. Mereka menemukan beberapa masalah.
Disebutkan, di antaraya, dugaan manipulasi data. Di mana diduga Panitia SPMB melakukan manipulasi data, terutama pada jalur prestasi akademik maupun non-akademik.
Dugaan Permainan Sistem, di mana Sistem aplikasi SPMB dinilai dirancang untuk membuka ruang kecurangan, dengan operator yang dapat mengendalikan sistem seenaknya sendiri.
Selanjutnya, dugaan “Permintaan Bantuan”. Adanya dugaan permintaan bantuan dan rekomendasi sekolah yang diduga melibatkan oknum-oknum pejabat di Kota Depok
Atas dugaan tersebut, forum diskusi mendesak instansi terkait untuk menganulir dan mengeluarkan siswa yang terindikasi masuk secara ilegal. Mereka juga meminta pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan keadilan dalam proses penerimaan siswa baru.
Selain itu, GEDOR juga mengusulkan solusi seperti meningkatkan kuota penerimaan di sekolah negeri dan memberikan subsidi biaya pendidikan di sekolah swasta bagi siswa tidak mampu. GS

