Oleh Pangihutan Simatupang
Sepotong kalimat kembali meramaikan beberapa grup WhatsApp (WA) yang penulis ikuti, di antaranya Grup WA “Sahabat Jurnal Kota Today”.
Postingan kali ini menyampaikan peran jurnalis menyikapi perkembangan isu yang beredar di wilayahnya, mengandung pesan bahwa jurnalis selalu wajib update.
Pengirim postingan tersebut menyampaikan
keinginan untuk senentiasa memenuhi ekspektasi pembaca, meskipun meskipun hal itu tidak selalu bisa terkomodir disebabkan berbagai hal di lapangan.
Kepada penulis ia menyampaikan, terkadang ada tembok yang tidak bisa ditembus untuk melengkapai data yang diperlukan, namun sosok ini menegaskan, ia tidak pernah menyerah, selalu mencari kesempatan lain untuk memenuhi data yang diperlukan.
Inilah H. Ujang Selamet, wartawan lawas di Kabupaten Garut, wartawan yang dikenal dengan “Wartawan Senior Semangat Tinggi” yang selalu ingi. eksis menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui Media Pers.
Catatan selama ini, kegigihannya melakukan investigasi dengan mengedepankan aturan serta menggunakan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan UU Pers No. 40 Tahun 1999, sebagai landasan melaksanakan tugaanya, membuat pria yang tampak santai ini memiliki percaya diri yang tinggi.
Ketika ia mendapat informasi
dari masyarakat adanya tindakan menympang atau yang diduga anomali, dirinya akan mengejar isu tersebut, mengumpulkan data selanjutnya mengolah menjadi sebuah berita untuk dipublish di tempat ia bergabung.
Tantangan dan ancaman
Dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, wartawan yang cukup dikenal di Kabupaten Garut ini kerap menghadapi tantangan dan mendapatkan intimidas dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, tentunya pihak yang ada kaitannya dengan isu atau pemberitaan yang sedang ditanganinya.
Namun ia tidak pernah gentar, ia menyadari itu merupakan tantangan tugas dari seorang pelaku kontrol sosial yang mencari fakta di lapangan.
“Kalimat-kalimat mengandung ancaman sering dikirim ke WhatsApp saya, namun saya jawab santai, ini bagian dari tugas jurnalistik,” tuturnya kepada penulis.
Bahkan ia menegaskan, tidak akan pernah berhenti memberikan informasi yang berdasarkan fakta ke publik, tentu dengan aturan jurnalistik berlaku.
“Ayo terus berkarya dan berbuat sesuatu berguna bagi masyarakat banyak melalui tulisan kita. Abaikan saja segala ocehan orang-orang yang keberatan atas kebenaran yang kita beritakan. Itu merupakan resiko tugas kita,” katanya dalam suatu diskusi melalui telepon seluler.
Kegigihan pria bertubuh tegap ini menjadi catatan bagi penulis, meskipun usia tidak muda lagi, dengan semangat tinggi banyak sekali hal yang bisa diatasi.**

