Bandung, jurnalkotatoday.com
“Reuse, reduce, recycle, respect”, itulah pesan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Wahyu Mijaya pada pembukaan Jambore Pentahelix Sapulidi Disdik Jabar di Aula Ki Hajar Dewantara, Kota Bandung, Senin (27/11/2023).
Ia menjelaskan, respect (penghormatan) menjadi unsur yang penting dalam proses pengelolaan sampah. Konsep tersebut bersandar pada filosofi mottainai asal Jepang yang ringkasnya menghargai dan tidak pernah menyia-nyiakan/berlebihan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
“Kita harus memberikan respect kepada sumber daya yang ada di lingkungan kita. Juga menghargai yang memproduksi sumber daya yang ada sehingga kita mampu mengelolanya dengan baik dan tidak mubazir. Konsep ini harus dikembangkan,” tuturnya.
Kadisdik mencontohkan, hal tersebut bisa diterapkan dalam produksi sampah rumah tangga, seperti konsumsi makanan. Tak jarang selalu ada makanan yang dibeli, tapi pada akhirnya tak habis termakan. “Padahal, kalau kita bisa merencanakan dengan baik, harusnya itu tidak menjadi (sampah), karena kita bisa meminimalkan belanja untuk kebutuhan masing-masing,” ungkapnya.
Selain itu, Kadisdik mengapresiasi beberapa sekolah yang sudah memproduksi mesin pengolah sampah. Seperti, SMKN 8 Bandung, SMKN 1 Subang, dan beberapa sekolah lainnya. “Saya harap, lingkungan Bapak/Ibu (di sekolah) bisa memanfaatkannya,” katanya.
Sedangkan Sekretaris Disdik Jabar, Yesa Sarwedi menuturkan, kegiatan ini sebagai sarana pertemuan antara Komunitas Sapulidi dengan multiunsur/pentahelix. Khususnya, unsur badan atau pelaku usaha melalui bantuan corporate social responsibilities (CSR) yang diberikan dalam mendukung pelaksanaan edukasi lingkungan sehat kepada masyarakat melalui satuan pendidikan.
“Sedangkan outcome yang diharapkan, yaitu terwujudnya lingkungan pendidikan serta masyarakat yang peduli lingkungan,” ucapnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 285 orang, berasal dari perwakilan unsur kepala sekolah, pembina sekolah adiwiyata serta pembina UKS di satuan pendidikan.
Selain diisi talkshow dan pameran produk siswa se-Jabar yang fokus pada pemanfaatan sampah, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan kerja sama antara dunia usaha dan satuan pendidikan untuk program kantin digital.
Salah satu siswa, Achmad Rifal Maulidy mengatakan, langkah konkret yang bisa dilakukan oleh siswa untuk peduli pada lingkungan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memilah sampah dengan baik. “Karena, sampah yang dipilah bisa menjadi lebih berguna dan dipakai lagi,” tutur siswa SMAN 12 Bandung ini. Ratna KS