Garut, jurnalkota.online
Jelang Focus Group Discussion (FGD) episode 2 antara aliansi Dekrit Rakyat Garut Menggugat (D’RAGAM) dengan DPRD Garut, dukungan dari jajaran eksekutif dan legislatif Garut kepada D’RAGAM semakin menguat.
Hal ini disampaikan Jubir D’RAGAM, Zamzam Zainulhaq kepada awak media.
“Saat ini dinamika kita terus menguat, menjelang FGD episode kedua dukungan terus berdatangan dari unsur legislatif dan eksekutif. Ini pertanda baik untuk demokrasi di Garut,” katanya.
“Kita menyongsong langkah KPK, Kemendagri, Ditjen Gakkum KLHK dan Ombudsman RI dengan pelaksanaan FGD, untuk mempertajam apa yang telah kita sampaikan ke DPRD. Di perjalanan kita bersyukur diberikan kelancaran dan dukungan yang semakin meluas, kami apresiasi semua pihak yang telah memberikan perhatian untuk perbaikan Garut,” Zamzam menambahkan.
Zamzam juga memaparkan, menguatnya dukungan untuk D’RAGAM didorong oleh perilaku Bupati Garut yang kurang empatik dengan mempertontonkan jogetnya di Lombok melalui aplikasi Tiktok, bersama jajaran manajemen RSUD dr. Slamet Garut, pada saat masih berlangsung masa tanggap darurat bencana banjir bandang Sukawening-Karangtengah Garut.
“Sebelumnya kan kita isukan 2 hal terkait desakan mundur Bupati dan Wakil Bupati Garut, yaitu tentang pembiaran perusakan lingkungan dan pencegahan bencana alam yang buruk. Pas kita sedang olah itu bersama DPRD, kejadian lagi bencana banjir bandang yang ketiga di Sukawening dan Karangtengah,” katanya.
Dikatakan, pihaknya sudah sampaikan hal itu ke Ditjen Gakkum KLHK dan kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Kang Dedi Mulyadi. “Alhamdulillah langsung direspon dengan kunjungan spesifik beserta beberapa Dirjen dan kepala institusi yang berkaitan. Ini pertanda bahwa apa yang kita laporkan segera ditindak lanjut,” katanya.
“Kita dan umumnya masyarakat Garut menganggap bahwa joget maut Pak Bupati di Lombok tidak elok di saat masih tanggap darurat bencana Sukawening – Karangtengah masih berlangsung. Harusnya beliau ada di tengah warga korban, bahu membahu melakukan tindakan penanggulangan. Ini malah piknik ke Lombok, bahkan sepulangnya Pak Bupati dalam kesempatan apel pagi malah memerintahkan staf-stafnya untuk menghabiskan sisa anggaran dengan berwisata. Ini kan jelas kontraproduktif. Saya rasa itu yang memicu menurunnya popularitas Bupati saat ini dan menguatnya dukungan kepada kita,” katanya.
Penulis: H. Ujang Slamet/Saepul Zihad