OKI Sumsel, jurnalkotatoday.com
Cara penerimaan tamu yang dilakukan oleh M.Saman.S.IP.M.Si selaku Camat Pedamaran
menuai kekecewaan dari jurnalis, Selasa (27/2024). Pasalnya Camat Pedamaran tersebut dinilai memilih-milih tamu yang bisa masuk ke ruangannya.
Hal ini dialami dua orang jurnalis, di mana kedua awak media tersebut sudah hampir 2 jam menunggu dan sudah mengisi buku tamu, serta menuliskan maksud dan tujuan, namun bukannya mendapatkan giliran untuk masuk ruangan sang camat.
Ketika tamu sebelumnya keluar, dan giliran kedua jurnalis tersebut untuk masuk ruangan camat, dilewatkan dan digantikan dengan tamu yang lain, yang baru 5 menit datang, namun langsung dipanggil dan bisa masuk ke ruangan camat.
Ketika hal tersebut ditanyakan kedua awak media tersebut kepada staf kecamatan, yang sebelumnya meminta mengisi buku tamu, apakah sudah diberi tahu kedatangan mereka kepada camat, karena sudah mengisi buku tamu, staf tersebut menjawab sudah.
Namun ketika ditanyakan, kenapa mereka dilewati tamu lain, staf kecamatan tersebut tidak memberikan jawaban yang jelas, hanya menyampaikan ketidaktahuannya. “Tidak tahu,” ungkap staf kecamatan tersebut.
Menurut kedua awak media tersebut, kedatangan mereka untuk melakukan konfirmasi terkait adanya dugaan Pungli dalam pengelolaan Dana Desa, dan mengenai kebenaran informasi banyaknya Kepala Desa yang berpolitik praktis pada saat Piileg yang lalu.
Menuai Sorotan
Menanggapi hal tersebut, Dedy Ardiansyah dari LSM GARDA NASIONAL mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan apa yang sudah dilakukan Camat Pedamaran itu.
“Seharusnya beliau bisa memberikan contoh untuk selalu menerapkan budaya antri, agar bisa dicontoh oleh yang lain termasuk anak buahnya, bukan menimbulkan kesan seolah camat alergi dengan awak media, atau terkesan pilih-pilih tamu. Semestinya sifat untuk saling menghargai bisa dikedepankan,” tandasnya.
Untuk informasi lebih lanjut, terkait masalah dugaan Pungli Dana Desa masih, masih terus diupayakan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.
Penulis: Haris D