Garut, jurnalkotatoday.com
Kepala Desa (Kades), tokoh dan warga merasa kecewa kepada panitia penyelenggara MTQ tingkat Nasional, karena SMR yang merupakan qoriah tingkat 1 Provinsi Jawa Barat tidak jadi tampil di Musabaqah Tilawatil Quran tingkat anak-anak di Banjarmasin, digantikan dengan juara 3 yang berasal dari Tasikmalaya.
“Saya Kepala Desa, tokoh dan masyarakat merasa kecewa atas batalnya Aset Anak bangsa warga Pasirwangi yang tidak lolos ke tingkat nasional, kenapa jadi juara ke-3. Ada apa dengan panitia penyelenggara tingkat Jawa Barat,” ungkap Kades di Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut ini..
Dikatakan, dirinya bersama tokoh dan warga akan mempertanyakan kepada penyelenggara, mereka ingin meminta penjelasan dari panitia di Prov. Jawa Barat.
“Kami menduga adanya kepentingan politik dari petinggi di pemangku kebijakan tingkat Provinsi, sehingga menyampingkan potensi warga kami yang jelas-jelas prestasinya sudah dua tingkat di atas qori yang ditampilkan,” ujar H.Ayi Sutisna.
Sementara Ayahnya SMR, H.AN mengatakan, keputusan mengganti anaknya yang jelas-jelas juara 1 Jawa Barat dengan juara 3 terkesan disisihkan.
“Setelah anak saya dipastikan tidak bisa tampil, kami langsung pesen tiket dengan biaya sendiri dan pulang dengan penuh kekecewaan,” katanya.
Hal senada diungkapkan pula oleh Ibu SMR, Hj. DT, dengan tertunduk lesu, dia menyebutkan belum dapat menerima kenyataan pahit ini.
“Kami bingung mesti mencari keadilan ke mana. Ini pasti ada yang salah, pak Gubernur, pak Wakil Gubernur, Pak Ketua LPTQ Jabar tolong dong bersikap fair, jangan bunuh karakter anak kami,” ujarnya. Untuk informasi lebih lanjut, terus diupayakan konfirmasi ke pihak terkait.
Penulis: H.Ujang Slamet /Saepul Zihad