Tangerang, jurnalkota.id
Berawal dari menanam anggur menggunakan polibag yang dilakukan melalui swadaya, kini warga Neglasari memiliki kampung tematik bernama Kampung Anggur Sari di tanah seluas tujuh ribu meter.
Lurah Neglasari, Rudi Kusnadi, mengatakan, kampung Anggur Sari merupakan tindak lanjut dari program pemerintah terkait kampung tematik berbasis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Maka dari itu, kami lakukan kerja bakti bersama tiga pilar dan juga masyarakat sekitar. Awalnya anggurnya sedikit, tapi lama-lama jadi banyak, sehingga kami namakan kampung Anggur Sari,” tuturnya saat ditemui di kampung Anggur Sari, Rabu (02/12/2020).
Kini, warga setempat pun telah terbiasa bercocok tanam di pekarangan rumah dengan memanfaatkan lorong-lorong kampung sebagai lahan untuk bercocok tanam.
Selain anggur, warga juga menanam 27 jenis sayuran dan buah, seperti pisang, cabai, labu dan terong. Bahkan, mulai melakukan inovasi dengan mengajak warga menanam padi dalam ember.
“Kini bercocok tanam sudah menjadi kebiasaan warga Kampung Anggur Sari. Karena dengan bercocok tanam, pekarangan rumah jadi lebih bermanfaat dan kampung jadi lebih indah tertata,” jelasnya.
Warga mengaku, meski awalnya menemui kendala, seperti banyaknya hama, namun dengan perawatan yang intens, masalah dapat diatasi. “Secara rutin kami lakukan penyemprotan disinfektan. Terbukti, hasilnya tetap bertumbuh dengan baik dan buahnya bisa dinikmati bersama,” ungkapnya.
Penulis : Pandji/Dede