Garut, jurnalkotatoday.com
Kepala Cabang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Samarang Kab. Garut, Dasep Kurnia S.Sos meminta kasus perusakan instalasi air di wilayahnya terus diproses, sehingga ada efek jera terhadap terduga pelaku Perusakan instalasi di Desa Padamulya, Kecamatan Pasirwangi.
Dasep menerangkan kepada Kabiro/Wartawan Jurnalkotatoday Kabupaten Garut, H. Ujang Slamet, bahwa kasus dugaan perusakan instalasi pipa PDAM Garut sudah ada progresnya, di mana pihaknya mendapat informasi dari pihak kepolisian, bahwa terduga pelaku sudah ada, bahkan sudah ada pengakuan.
“Namun masalah ini masih terus dalam proses penyelidikan lebih jauh, berapa orang sebetulnya pelaku,” katanya, Jumat (9/6/2023).
Dalam hal ini, Dasep sendiri menduga bahwa pelaku tidak mungkin satu orang. “Karena instalasi pipa yang dirusak cukup besar dan tekanan airnya besar. Sehingga tidak mungkin dilakukan satu orang,” katanya.
Namun Dasep menyerahkan kasusnya kepada yang berwajib, agar segera menangkap pelaku lain. “Dan kemungkinan untuk itu harus dihadirkan saksi ahli,” ucapnya.
Dasep berharap para pelaku ini benar-benar mendapatkan sanksi berat, sehingga ada efek jera. Selanjutnya Dasep berharap ada sinkronisasi dengan warga, agar dikemudian hari tidak ada lagi kasus perusakan serupa.
Dasep menjelaskan, akibat kerusakan tersebut pihaknya mendapatkan dampak yang berat. Selain kerugian materi, pihaknya juga mendapat sanksi moral dari pelanggan.
Selain itu pihaknya juga khawatir mendapatkan dosa, karena ketika pelanggan tidak mendapatkan air, sementara mereka memerlukan air, seperti ingin ‘mandi junub’, hal itu akan menimbulkan dosa.
“Kata pak Bupati, ketika pelanggan ingin mandi wajib tapi tidak ada air, karena macet dan mereka tidak bisa mandi, maka kita yang ikut dosa, dan saya selaku pimpinan akan kena dosanya,” ujarnya.
Karena itu Dasep berharap kejadian ini harus menjadi pelajaran dan warga diharapkan bisa menjaga PDAM, karena ini untuk kepentingan umum. Untuk informasi lebih lanjut terus diupayakan konfirmasi ke pihak terkait.
Penulis: Saepul Zihad