Wartawan yang bertugas di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Barat, yang memegang kartu pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), beberapa lama ini bagaikan hilang tanpa jejak, karena tidak memiliki ketua.
Belakangan, wartawan PWI yang meliput di wilayah tersebut terpanggil untuk menghidupkan kembali kejayaan organisasi pers tertua ini, di wilayahnya, sebab ekspektasi hadirnya kembali PWI memang cukup tinggi.
Wacana dan tekad agar eksistensi PWI Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat (Jakbar) kembali bergema, mendorong para ‘kuli tinta’ untuk mencari dan memunculkan sosok yang pantas mengemban tugas sebagai Ketua Koordinatoriat PWI Jakarta Barat.
Selanjutnya, salah satu sosok yang ditampilkan adalah Kornelius Naibaho, yang akrab disapa Bang Kornel. “Para wartawan yang kesehariannya meliput di Pemkot Jakbar, sepakat untuk memajukan nama ini,” kata Herwantoro, wartawan Tabloid Kontras, di Kembangan, Sabtu (21/3/2020).
Menurutnya, Kornel merupakan sosok yang low profile, dan wartawan Harian Faktapers tersebut, berjiwa sosial tinggi.
“Pria bertampang sangar, namun ramah, dan dikenal tidak suka neko-neko, berbicara apa adanya, dan selalu positif thinking,” ungkapnya.
Informasi yang dikumpulkan dari sejumlah wartawan, Kornel juga dianggap berhasil menyatukan wartawan saat pelaksanaan Turnamen Sepak Bola Tiga Pilar Tahun 2020, dengan membentuk Kesebelasan Jurnalist West Batavia, belum lama ini.
Acara tersebut dihadiri petinggi tiga pilar, yakni Wali Kota Administrasi Jakarta Barat, Rustam Effendi, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie S. Latuheru, dan Dandim 0503 Jakarta Barat, Letkol Kav Valian Wicaksono Magdi.
Sementara, wartawan ‘lawas’ di Jakarta Barat, yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, sudah saatnya merubah ‘mindset’, jangan hanya sekedar mencari ketua, tapi pilihlah pemimpin yang kredibel, sebab dengan kepercayaan akan lebih mudah memupuk harmonisasi dalam lingkungan satu organisasi.
Ditegaskan, ia mendukung wacana pembentukan kembali PWI Jakarta Barat. Menurutnya ini penting, sebab ketika wartawan berhadapan dengan sengketa pers, selain redaksinya ada organisasi yang akan mendampingi.
“Sehingga wartawan terkait menjadi kuat, tetapi setelah kuat jangan membusungkan dada, lalu lupa diri. Perilaku Ini berpotensi membuat wartawan lari dari jalurnya, serta melanggar KEJ seenaknya, merasa paling benar, ini namanya penganut anomali. Namun lepas dari itu semua, ayo bersama satu tujuan, lanjutkan PWI Jakarta Barat,” pungkasnya.
Penulis : Haris Siburian
Editor : Pang