Jembrana Bali, Jurnalkotatoday.com
Biji kakao permentasi Jembrana berhasil menembus pasar Internasional. Bupati Jembrana, I Nengah Tamba berharap eksport biji kakao permentasi Jembrana bisa melalui satu pintu yang memiliki branding Kakao Jembrana. Hal tersebut disampaikan Bupati Tamba saat menerima kunjungan perwakilan konsorsium program Tractions untuk melihat Kakao Jembrana, Selasa (13/9) bertempat di Rumah Jabatan Bupati Jembrana.
“Ini adalah produk unggulan Kabupaten Jembrana, Kakao Jembrana sudah banyak beredar di luar negeri, harapan saya seluruh kakao yang di eksport ke luar negeri itu melalui satu pintu yang disebut dengan Kakao Jembrana,” ucap Bupati Tamba.
Beberapa perwakilan konsorsium program Tractions yang berkunjung ke Jembrana diantaranya Valrhona Prancis, RVO Belanda, dan Rainforrest Alliance. Bupati Tamba berharap kunjungan ke Jembrana ini dapat membantu petani untuk meningkatkan kualitas produksi dan memudahkan pemasaran kakao permentasi Jembrana tembus ke pasar eksport.
“Hari ini kakao merupakan pasar yang bagus yang valuenya sangat tinggi, banyak petani yang mau menanam kakao kembali. Ada
Puluhan hektare yang masih membutuhkan bibit dan orang tua angkat daripada petani-petani yang ada di Jembrana. Saya berharap kepada seluruh tamu yang hadir pada hari ini, bisa membantu petani yang ada di Jembrana. Kita bersama-sama akan buktikan pasar kakao terbaik berasal dari Jembrana,” harapnya.
Lanjutnya, Kakao akan menjadi unggulan Kabupaten Jembrana, selain mendapat buahnya kita juga akan mendapat keasrian bagaimana masyarakat mulai menanam, memelihara hingga proses permentasi maupun menjadi kakao olahan.
Kata Tamba, pihaknya telah mendeklarasikan Coklat Morning di Kabupaten Jembrana. Sehingga saat menerima kunjungan tamu luar akan mendapat suguhan coklat khas Kabupaten Jembrana.
“Kita sudah deklarasi nanti di Jembrana tidak ada kopi morning, yang ada adalah coklat morning. Seluruh tamu yang datang ke Jembrana akan disuguhkan coklat,” tuturnya.
Sementara itu, Cocoa Program Manager Rainforrest Alliance Lead Consortium Program Tactions, Hasrun Hafid menjelaskan bahwa Jembrana merupakan salah satu piloting projectnya, dimana Pemerintah Daerah juga berkontribusi aktif dalam pengembangan kakao permentasi yang dapat meningkatkan pendapatan petani.
“Dari semua kabupaten di Indonesia, baru Jembrana yang pertama bersanding dengan Rainforrest Alliance yang berkantor di Amerika dan Belanda, juga ada rekan dari Ricolto NGO Belgia dan juga Kalimajari adalah NGO lokal yang bekerja untuk Jembrana, dan ada 7 Koprasi yang salahsatunya adalah KSS yang ada di Bali,” ucapnya.
Pihaknya menambahkan, kakao yang bisa menembus pasar eksport adalah kakao yang telah melalui proses permentasi. Hal ini sejalan dengan upaya yang telah dilakukan para petani di Kabupaten Jembrana untuk meningkatan kualitas kakao produksinya.
“Kakao kita tidak bisa dikenal kalau bukan kakao permentasi, seperti yang dilakukan sekarang oleh Pemerintah Daerah itu sangat mengangkat nama kakao Jembrana dan kakao Indonesia,” pungkasnya.
Usai menerima para tamu di Rumah Jabatan, Bupati Tamba mengajaknya untuk melihat langsung kebun kakao yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana, salah satunya kebun kakao yang berada di banjar Nusamara, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo.
Penulis: Red/I Made Sudiartha