Jurnal Kota, Selandia Baru – Kunjungan Delegasi BNN RI ke Markas Besar Kepolisian Negara Selandia Baru diwarnai dengan suasana hangat dan cerita sukses Badan Narkotika Nasional dalam membina petani kopi di lahan yang sebelumnya merupakan ladang ganja menjadi lahan produktif dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar melalui program Grand Design Alternative Development.
Hal tersebut dikemukakan Kepala BNN RI Drs. Heru Winarko, S.H saat bertemu dengan Kepala Kepolisian Selandia Baru Commisioner Mike Bush di Wellington, Selandia Baru, Rabu (19/02/2020).
Di sela-sela pertemuan, kedua pejabat tinggi di bidang hukum tersebut saling berbagi cerita tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka penegakan hukum dan upaya pencegahan kejahatan khususnya di bidang kejahatan narkotika.
Di depan para pejabat Kepolisian Selandia Baru tersebut, Kepala BNN RI menuturkan tentang sepenggal cerita sukses bagaimana peralihan bekas lahan ganja yang banyak ditinggalkan pemiliknya usai tersangkut dalam kasus kejahatan narkotika.
Menurut Heru, para petani sekitar lahan tersebut tetap membutuhkan pekerjaan dan salah satu solusinya adalah dengan memberdayakan tanaman produktif seperti kopi ditanaman di lahan tersebut.
“BNN senantiasa mendorong upaya untuk menjauhi narkoba dengan memberdayakan penduduk setempat yang terkena dampak transaksi narkoba” ucap Kepala BNN yang juga mantan Deputi Bidang Penindakan KPK.
Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan penjajakan kerjasama di berbagai bidang antara BNN RI dan Kepolisian Selandia Baru.
Heru Winarko mengakui bahwa Selandia Baru memiliki sejumlah kelebihan dalam penanganan narkoba, salah satunya adalah pengembangan breeding dan pelatihan anjing pelacak yang digunakan dalam pengungkapan kasus-kasus narkotika.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kepolisian Selandia Baru Commisioner Mike Bush mengapresiasi berbagai upaya BNN dalam program pembinaan petani kopi dan strategi menggalang kerjasama regional anti narkoba di wilayah Asean dan Asia Pasifik.
Hal tersebut sangat membantu Selandia Baru dalam menjaga wilayahnya dari ancaman kejahatan narkoba yang diduga berasal dari luar negeri, khususnya wilayah Tiongkok.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian cinderamata dari Kepala BNN RI berupa Kopi Aceh hasil panen petani kopi di bekas lahan ganja serta souvenir yang dibuat oleh mantan pengguna narkoba. (Red)