Tanjungpinang, jurnalkota.id
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menegaskan, pertumbuhan ekonomi year on year 6,9 persen yang diraih Provinsi Kepri merupakan kerja semua pihak yang berkontribusi dalam pemulihan ekonomi.
Menurut Ansar Ahmad, tidak boleh ada pihak atau daerah yang superior dan merasa punya peran paling besar dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi Kepri yang terus ke arah positif.
“Semua daerah dan semua pihak punya peran dan kontribusi yang sama. Karena program recovery economy Kepri ini memang didasari dari semangat yang sama bagaimana ekonomi tumbuh dan masyarakat sejahtera,” jelas Ansar Ahmad, Jumat (6/8/2021).
Dijelaskan Ansar Ahmad, salah satu indikator yang ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kepri karena besarnya nilai ekspor barang-barang industri. Sementara Kepri mempunyai banyak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menyebar di beberapa kabupaten dan kota.
“Rata-rata industri di kawasan KEK, seperti di Galang Batang misalnya, nilai ekspornya jauh lebih tinggi daripada nilai impor. Karena memang Industri di daerah itu lebih banyak menggunakan bahan baku yang berasal dari dalam negeri,” ujar Ansar Ahmad.
Begitu juga beberapa industri yang tersebar di KEK di Karimun, Bintan dan Batam, rata-rata memiliki nilai ekspor yang tinggi dibandingkan impor.
“Tentu kita apresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi ini,” kata Ansar Ahmad.
Ansar Ahmad berharap, momentum pertumbuhan ekonomi yang positif ini harus dijaga termasuk oleh kabupaten dan kota, agar kedepan semakin baik. Dengan menggeliatnya ekonomi dalam suasana pandemi seperti saat ini diharapkan semakin mengurangi beban sosial dan ekonomi di kalangan masyarakat.
“Kita juga minta kabupaten dan kota untuk mempermudah segala perizinan dari setiap investasi yang masuk, baik investasi dari PMA maupun dari PMDN. Setiap kabupaten dan kota hendaknya memberikan pelayanan yang mudah, murah, efektif dan efisien. Jangan bebani investor dengan berbagai pungutan yang memberatkan. Karena besarnya investasi sangat berpengaruh pada kuatnya perekonomian di Kepulauan Riau,” tegas Ansar Ahmad.
Tidak hanya itu, Ansar Ahmad juga berterima kasih kepada semua kabupaten dan kota yang terus mendorong realisasi belanja pemerintah dan penyerapan anggaran.
“Kepri akan kuat dan ekonomi bangkit kalau kita bersama-sama bekerja bergandengan tangan. Tentu harapan kita, kondisi kembali normal, sehingga kita bisa berkonsentrasi penuh membangun pondasi ekonomi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi Kepri yang lebih baik lagi,” pungkas Ansar Ahmad.
Sementara itu, sesuai rilis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik, pada Kamis (5/8/2021), meski dalam situasi pandemi Covid-19 ekonomi Kepri masih tumbuh 6,90%.
Angka pertumbuhan ini menunjukkan perekonomian di Kepri mengalami kenaikan yang signifikan di triwulan 2 tahun 2021 dibandingkankan dengan triwulan 2 di tahun 2020.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi quartal to quartal di triwulan 2 tahun 2021 dibandingkan dengan triwulan 1 di tahun yang sama mengalami pertumbuhan 0,01 persen.
Namun secara kumulatif angka pertumbuhan ekonomi di Kepri pada triwulan 1 dan 2 tahun 2021 dibandingkan dengan akumulasi triwulan 1 dan 2 pada tahun 2020 mengalami pertumbuhan 2,69 persen.
Ansar Ahmad terus berupaya semaksimal mungkin menggerakkan semua sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi termasuk belanja pemerintah dan peningkatan nilai ekspor.
Tentu pencapaian recovery ekonomi terus diharapkan dengan berbagai kebijakan yang mendorong tumbuh kembangnya investasi, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar dan terus menggeliatnya usaha kecil, mikro dan menengah dengan berbagai stimulus yang diberikan.
Editor : Antoni