Jakarta, Jurnalkotatoday.com
Konflik Keraton Kasepuhan sampai saat ini masih tetap memanas, baru dalam sejarah satu keraton ada 4 orang Sultan, antara lain Lukman Zulkaedin dengan gelar Sultan Sepuh XV, Rd Raharjo Jali dengan gelar Sultan Aloeda II, Wisnu dengan gelar Sultan Sepuh wikarta dan Pangeran Heru alias Pangeran Kuda Putih dengan gelar Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja yang diangkat oleh Dzuriah SGJ.
Namun sosok Sultan yang paling fenomenal dan kontroversi adalah Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja alias Pangeran Kuda Putih, dimana sosok ini terlihat paling banyak dukungan disetiap aksinya.
Sejarah peteng menjadi dasar utama perjungan Pangeran Kuda Putih atau lebih sering disapa dengan Pangeran Heru, kedua orang tuanya asli Kuningan Jawa barat, jalur ayah Trah Pangeran Cakrabuana, trah dari ibu dari Sunan Gunung jati.
Sosok ini juga tak lepas dari hujatan dan hinaan dari pihak lawannya, dengan berbagai kelemahan beliau dibeberkan ke publik oleh para pesaingnya bahkan dari orang-orang dekatnya yang konon berhianat.
Saat dikonfirmasi Jurnal Kota Today perihal rumor yang beredar, Pangeran Kuda Putih mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari perjalanan perjuangan.
“Semua ini bagian dari perjalanan perjuangan, apapun rumor yang digemboskan dari pihak lawan kepada saya, itu tidak membuat saya mundur dan tetap status saya sebagai Sultan Sepuh di keraton kasepuhan Cirebon pembaharuan,” tegasnya di Sekre Keraton Kasepuhan di Bandorasa Kuningan, Sabtu (11/6/22).
Ia bahkan tidak menghiraukan rumor yang digemboskan lawan-lawannya. “Mau mereka bilang saya dipecat, diturunkan, cabut mandatlah, tetap saja saya yang memimpin komando perjuangan sejarah peteng bersama seluruh Santana Kesultanan Cirebon,” sambungnya.
Bahkan PKP juga telah rampung menyusun kabinetnya di KKC bahkan kesiapan para Santana Kesultanan Cirebon dan laskar adat nya yang tersebar di Nusantara.
” KEBO MULIH KANDANG merupakan wangsit Sultan Matang Aji yang harus kita selesaikan dalam perjuangan ini ” ungkap PKP.