Jakarta, jurnalkota.id
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Ikhsan Assad menegaskan, bahwa PLN tidak pernah menaikkan tarif listrik saat virus Covid-19, bahkan sejak tahun 2017 tidak ada kenaikan tarif listrik.
“Banyak complain, tapi kami pastikan tidak ada kenaikan tarif tenaga listrik saat Covid19, bahkan sejak tahun 2017 tidak ada kenaikan,” kata Ikhsan kepada jurnalkota.id, Minggu (03/5/2020) menanggapi ramainya isu kenaikan tarif listrik di jagat medsos beberapa hari terakhir ini.
Ia menduga adanya konsumen yang menyatakan tagihan listriknya saat ini naik bahkan hingga dua kali lipat kemungkinan karena banyak kegiatan yang dilakukan di rumah saat pemberlakuan WFH. “Kemungkinan tagihan listrik naik disebabkan banyak kegiatan di rumah saat WFH, kerja dari rumah, anak-anak juga belajar dari rumah. Ini yang mungkin menyebabkan pemakaian listrik sebelum WFH diberlakukan tidak sebanyak saat ini,” papar Ikhsan.
Namun menurut dia, hal ini juga bisa terjadi kerena pada tagihan bulan April lalu perhitungan rekening listrik dilakukan dengan menghitung rata-rata tiga bulan terakhir yakni Desember, Januari dan Februari saat belum WFH. “Sedangkan di bulan Mei ini kan semuanya WFH. Sekali lagi kami pastikan tidak ada kenaikan tarif listrik, tapi pelanggan bisa complain melalui CC123, selanjutnya petugas CSO akan memberi penjelasan detail,” pungkasnya.
Sementara itu sebuah sumber di PLN justru menduga kemungkinan ada salah catat meter pada rata-rata tiga bulan yang diambil sebagai dasar untuk perhitungan tagihan rekening bulan April lalu.
“Yang saya ragukan, jika diambil rata-rata pemakaian 3 bulan sebelumnya, apakah pencatatannya sudah benar? Bisa jadi kebanyakan catat atau malah kurang catat alias masih ada satu dua yang main tembak,” ungkapnya.
Padahal kata dia, para pencatat meter sudah dibekali dengan fasilitas kamera untuk memfoto angka di stand meter. “Walaupun sudah difasilitasi pakai kamera kemungkinan masih ada saja yang main tembak. Akhirnya keluar kebijakan catat meter mandiri yang menurut saya justru jadi blunder,” tukasnya.
Yang pasti, lanjut dia, tidak ada kenaikan tarif. “Itu pasti hanya karena pemakaian saja,” tutup sumber yang enggan ditulis namanya itu.(Sya)