Tanjungpinang, jurnalkota.id
Latihan Pertahanan Pangkalan (Hanlan) dan Penindakan Huru Hara (PHH) menandai berakhirnya kegiatan Uji Petik Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) P-1 dan P-2 di Mako Lantamal IV Jl. Yos Sudarso No.1 Batu Hitam Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Selasa (15/9/2020) pagi.
Latihan ini diawali dengan latihan menembak senjata laras panjang dan pistol kemudian latihan Hanlan, di mana diskenariokan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV diserang dan di bombardier oleh pesawat musuh, kemudian Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) IV yang merupakan tugas pokoknya mengambil alih tugas tersebut, dan dalam pertempuran itu dapat dilumpuhkan dengan tembakan senjata Artileri Pertahanan Udara (Arhanud).
Untuk latihan yang kedua, yaitu PHH yang diskenariokan Lantamal IV didemo oleh sekelompok pendemo dari masyarakat nelayan Teluk Keriting, di mana isi demonya adalah agar Lantamal IV mengeluarkan nelayan yang ditangkap oleh kapal-kapal dari Lantamal IV yang disinyalir kapal nelayan tersebut menangkap ikan menggunakan alat tangkap berupa Pukat Harimau.
Awalnya pendemo masih bersahabat, namun karena permintaanya tidak diindahkan, sehingga pedemo mulai anarkis dan berhasil menerobos pintu pagar Pos Penjagaan Lantamal IV. Karena pendemo sudah brutal, sehingga diturunkan satu peleton PHH Lantamal IV untuk menghalau pendemo, hanya dalam beberapa menit saja pendemo dapat dibubarkan tanpa ada perlawan.
Kadispen Lantamal IV Mayor Marinir Saul Jamlaay mengatakan, ini adalah salah satu uji petik penilaian kegiatan dari Glagaspur Pangkalan. “Sehingga kita para Prajurit Lantamal IV dapat diuji sampai sejauh mana bertindak yang tepat yaitu siapa berbuat apa apabila dalam mengahadapi setiap penugasan,” ujarnya.
Penulis : Antoni
Editor : Pang