Garut, jurnalkotatoday.com
Lapas kelas IIB Kabupaten Garut melakukan penandatanganan kerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Rahman Cipta Teknologi, Senin 13 November 2023 di aula Lapas Garut.
Kepala Lapas Kelas IIB Garut, Rusdedy, A. MD. IP., SH., M.Si menerangkan, kerja sama ini bertujuan untuk melakukan sapu bersih terhadap Handphone, pengutan liar dan narkoba di dalam lapas.
Dalam prakteknya, kerja sama dengan BRI ini adalah untuk menghentikan peredaran uang tunai di dalam lapas yaitu dengan menyediakan fasilitas kartu BRIZZI dan mesin EDC. Kartu BRIZZI ini akan diberikan kepada semua warga lapas untuk melakukan transaksi belanja di dalam lapas.
” Yang pertama kerjasama terkait bebas peredaran uang dalam lapas. Itu sesuai dengan Permenkum HAM bahwa dalam lapas itu tidak boleh beredar uang cash. Jadi kita kerjasama dengan pak Pimpinan cabang BRI untuk menyediakan saprasnya. Kartu dan EDC,” terangnya.
Rusdedy menerangkan, kenapa dilarang peredaran uang tunai di dalam lapas, karena uang tunai inilah yang disinyalir menyebabkan terjadinya berbagai kejahatan.
” Kalau pegang duit bisa main judi ya, kalau pegang duit bisa menyogok petugas, kalau pegang duit bisa merencanakan semua penyimpangan-penyimpangan karena kekuatan uang. Makanya uang ini harus bersih dari dalam lapas,” terangnya.
”Jadi semua warga binaan ya, yang akan mendapatkan uang dari keluarganya itu tidak lewat perantara. Jadi bisa langsung ke kartu BRIZZI sehingga tidak ada potongan dan kartu BRIZZI bisa dipakai berbelanja di dalam,” lanjutnya.
Dikatakan, yang disediakan di Lapas itukan kebutuhan dasar makan, minum, kesehatan MCK, semua dipenuhi. “Tapi untuk makanan tambahan yang namanya manusia ingin ada cemilan, ingin ada makanan tambahan. itu dibeli sendiri dan kita sediakan di kantin,” sambungnya.
Selanjutnya kata Rusdedy, kerjasama kedua adalah sapu bersih handphone di dalam lapas. Warga lapas sekarang ini dilarang menggunakan handphone karena benda elektronik ini bisa digunakan untuk kejahatan.
Sebagai gantinya, pihaknya akan menggunakan aplikasi Sikujang (Sistem informasi kunjungan daring).
” Jadi bersih handphone ini harus disediakan sarpras yang legal yang resmi. Nah dengan yang kita sediakan ini semua terpantau, semua terkontrol, data percakapan, rekaman percakapan itu semua bisa kita update setiap hari, sehingga hak narapidana untuk tetap berkomunikasi dengan keluarganya bisa terpenuhi dan kita juga bisa mengontrol agar hak itu tidak disalahgunakan untuk melakukan kejahatan,” terangnya.
Untuk memfasilitasi aplikasi Sikujang ini, Lapas kelas IIB Garut akan menyediakan 20 fasilitas. Namun jika dirasakan kurang, ke depan akan ditambah lagi.
Sistem ini semua akan dievaluasi dan dikontrol. Dan jika ada kekurangan akan dilakukan perbaikan sehingga ke depan, sistem ini semua akan menjadi sempurna dan mungkin bisa menjadi percontohan untuk diterapkan di semua lapas di Indonesia.
” Kita akan terus melakukan pengembangan teknologi karena yang kita hadapi ini adalah teknologi. Tidak mungkin kita hadapi dengan cara-cara konvensional. Walaupun cara konvensional seperti melakukan penggeledahan tetap dilakukan, tapi dukungan teknologi juga harus punya,” ujar Rusdedy.
Kepala Cabang BRI Garut, Lalu Noviza Rahim mengatakan, pihaknya akan menyediakan kartu BRIZZI ini bagi semua warga lapas kelas IIB Garut, juga menyediakan mesin EDC untuk transaksi.
Kartu BRIZZI ini juga bisa digunakan ketika warga lapas sudah bebas. Kartu BRIZZI ini bisa digunakan untuk belanja di minimarket, dan bisa digunakan untuk e-toll.
Penulis: H.Ujang Slamet/S.Zihad