Jakarta, jurnalkota.online
Limbah cair yang berasal dari salah satu pabrik di kota Depok diduga dibuang di kali pinggir jalan tol daerah DKI Jakarta.
Adanya informasi dugaan salah satu pabrik di daerah Provinsi Jawa Barat yang memakai pihak ke 3 untuk angkut limbah pabrik pakai mobil tangki, ditanggapi aktivis lingkungan hidup Thamrin SH.
Dia mengatakan, itu layak ditinjau dan diteliti, apakah benar limbah itu berasal dari pabrik pembuangan limbah, seperti ini layak ditindak dengan tegas, karena itu salah satu pembohongan publik.
“Ini layak ditinjau, informasi seperti ini jangan didiamkan oleh pemerintah setempat, baik itu Pemerintah Jawa barat, maupun pemerintah DKI Jakarta, karena ini sudah pembohongan Publik,” ungkap Tamrin Senin ( 12/10/21), di kantornya.
Tamrin Menambahkan, Dalam Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 pasal 103, bahwa setiap orang yang menghasilkan limbah B3 harus mengelola limbah yang dihasilkannya. Sementara itu, dalam Pasal 104 disebut bahwa setiap orang yang
membuang limbah secara sembarangan dapat didenda maksimal Rp 3 miliar dan penjara maksimal 3 tahun.
“Semua sudah diatur dalam Undang Undang Nomor 32 tahun 2009, kalau memang itu benar benar terjadi, secara administrasi tetap dia membayar denda sesuai pasal 104 dan pidana tetap dijalankan,” ungkapnya
Tentang adanya aktivitas mobil tangki yang sering lewat pada malam hari di lokasi tersebut, salah satu warga Depok yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, mobil tangki setiap malam memang ada lewat dari sini. tapi namanya pabrik, untuk warga di sini wajar aja karena inikan jalan umum. Untuk jumlah minimal 2 mobil tangki satu malam, kadang mobil itu, tidak lama balik lagi.
“Saya kan orang sini Mas, kalau melihat mobil tangki keluar dari pabrik itu, iya sering setiap malam. Minimal 2 mobil tangki, iya terkadang satu mobil itu juga keluar masuk bolak-balik aja sampai subuh. Kita sebenarnya tanda tanya, cepat benar mobil itu, ko sudah balik lagi apa sih yang dimuat,” ujarnya, Senin (11/10/2021).
Penulis: Dede/Ful