Jakarta, jurnalkota.id
Penumpukan sampah kelurahan pulau Tidung Kecamatan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu sudah terangkut pada Rabu (25/03/2020). Fumpukan sampah rumahan maupun sampah dari laut di lokasi dermaga Tempat Penampungan Sementara (TPS), diangkut dengan kapal sampah milik Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pulau Seribu, ke lokasi bongkaran Green Bay Pluit, Jakarta Utara.
Lurah Pulau Tidung, Hj Hafsah membenarkan pengangkutan sampah dari lokasi TPS tersebut, dilakukan secara cepat dan membersihkan semua lokasi TPS, dilakukan Petugas Jasa Lainya Orang per Orangan (PJLP) dari Suku Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, bekerja sama dengan Pekerja Penanganan Sarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pulau Tidung.
“Kita mengharapkan ke depan, kalaupun sampah yang menumpuk dan belum terangkat, harus bisa rapi, kalau rapi walaupun tempat sampah, orang pun memandangnya lokasi itu bersih. Kalau untuk kerja sama, memang kita harus sama-sama dan bersinergi dengan yang lain, karena itu memang tanggung jawap kita semua dalam kebersihan tempat dan lingkungan kita semua, ” jelasnya, Rabu (25/03/2020).
Hj Hafsah menambahkan, kalau melihat sampah yang ada di kelurahan Pulau Tidung ini, memang sudah seharusnya pengolahan biji plastik dalam kelurahan pulau Tidung. “Sudah layak berdiri pabrik untuk pengolahan sampah plastik, dapat mengurangi kubikasi sampah yang diangkut oleh kapal ke Green Bay Pluit, dan sangat membantu secara ekonomis bagi warga setempat,” ujar Hj.Hafsah.
Kasudin Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Joko Rianto mengatakan, pengangkutan sampah terlambat beberapa hari, sehingga ada penumpukan sampah pada TPS di Kelurahan Pulau Tidung Kecamatan Seribu Selatan, akibat terlambatnya kapal yang bongkar di lokasi Green Bay Pluit, sebab alat berat atau Exsapator mengalami kerusakan, sehingga untuk bongkar sampah dari kapal pengangkut sampah dilakukan secara manual oleh kru kapal tersebut.
“Tapi dengan waktu yang tidak terlalu lama, semua sampah hari ini, (25/03/2020), dapat diangkut oleh kapal pengangkut sampah milik Suku Dinas Lngkungan Hidup. Untuk kedepan, kita akan mengevaluasi seluruh Petugas PJLP, sehingga seluruh petugas tersebut dapat bekerja secara maksimal,”katanya.
Menurutnya, dalam perjalanan angkutan sampah dari pulau ke Green Bay Pluit, memang terkadang terganggu dengan gelombang. “Tapi kita akan usahakan semaksimal mungkin kedepan, ” ujar Joko
Salah seorang warga Pulau Tidung yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, Pulau Tidung ini mempunyai luas 67,53 Ha, dengan jumlah RW 4, sedangkan Kepala keluarga 1286 dengan jumlah penduduk seluruh kelurahan pulau Tidung 5244, melihat jumlah penduduk seluruh kelurahan pulau Tidung ini, kalau untuk 10 kubik satu hari, memang bisa berikut sampah rumahan dan sampah yang dikumpulkan oleh PPSU dari laut yang dibawa gelombang.
Diungkapkannya, Pulau Tidung salah satu objek wisata di Kecamatan Pulau Seribu Selatan, karena terkenal dengan jembatan Cinta dan indahnya turumbu karang, jadi seharusnya sampah yang sudah masuk dalam TPS, harusnya waktu pengangkutan oleh kapal pengangkut, layak terorganisir dengan rapi, jadi penumpukan sampah dalam TPS dermaga pulau Tidung tidak sampai berminggu.
“Kita apresiasi kinerja kawan-kawan PPSU dan PJLP, yang bertugas di Pulau Tidung, tapi perlu satu hal, kinerja itu membuktikan hasil, dan kalau cuman dikumpulkan di TPS tidak terangkut, itu sama dengan pekerjaan belum tuntas, dan membuat pekerjaan baru, karena sampah yang terangkut ada plastik bisa terbang dibawa angin. Kalau plastik tersebut kembali dibawa angin ke laut, berarti membuat kerjaan baru bagi PPSU, jadi seharusnya pengangkutan sampah dari TPS, tepat dalam waktu yang ditentukan, dan jangan terlalu lama,” ujarnya.
Penulis : Haris