Denpasar Bali, jurnalkotatoday.com
Isu yang kini santer di cerna publik terkait “jual beli kepala” turis Cina di Bali membuat Pemprop Bali meradang . beberapa hari lalu Pemprop Bali melalui Wagub Bali melakukan rapat koordinasi dengan maraknya tenaga kerja asing yang ada di Bali.
“Memang sih kebutuhan kita masih memerlukan tenaga asing. Guide Mandarin sangat banyak di Bali, jumlahnya 140-an tapi deskripsi tentu kami tidak mengizinkan untuk terjadi pelanggaran-pelanggaran,” ujar Wakila Gubernur Bali , Tjokorde Oka Sukawati melalui sambungan whatsap kepada jurnalkotatoday.com Bali , Rabu (1/03/2023)siang.
Artinya ungkap dia ,orang yang mempunyai hak beroperasi sebagai guide di Bali bisa melakukannya. Gubernur mengambil langkah untuk cepat merekrut guide-guide asing yang tidak mandarin untuk mem-backup tamu mandarin. Karena (guide) mandarin banyak dan bila perlu kita menyelenggarakan anak-anak kita, siapa mau jadi guide mandarin kita lakukan.
“segala sesuatu, dari segi regulasi hingga penunjang lainnya, sehingga target kunjungan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan daerah bisa terwujud,” kata Cok Ace, sapaan akrabnya .
Di dalam keterangan nya itu dia menyinggung persoalan ‘Jual Beli Kepala’ turis yang diduga dilakukan sejumlah agen perjalanan di China. Sebagai antisipasi, menyongsong dibukanya pasar turis dari China pada 2023 ini, Pemprov Bali pun mengumpulkan pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Saya mendengar juga ada banyak keluhan, tidak hanya oleh masyarakat kita namun juga oleh wisatawan Tiongkok sendiri bahkan
dari Konjen Tiongkok di Bali. Karena hal tersebut juga merugikan para wisatawan tidak bisa menikmati Bali dengan baik,” ujarnya.
Penulis: Anwar