Jakarta, jurnalkota.id
Pemerintah memastikan program restrukturisasi kredit bagi koperasi simpan pinjam (KSP) sudah berjalan. Setidaknya sudah ada 40 KSP yang menerima program restrukturisasi dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM.
Realisasi program ini juga dipastikan bisa membantu likuiditas KSP yang terdampak wabah corona karena pelaku UMKM yang menjadi anggotanya banyak yang tidak bisa membayar angsuran pinjaman kepada koperasi.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menjelaskan bahwa LPDB – KUMKM memastikan akan terus berupaya memberikan pelayana kemudahan pembayaran kewajiban atas pinjaman KSP kepada LPDB. Oleh sebab itu dia berharap koperasi – koperasi yang mengalami kesulitan likuiditas bisa mengajukan relaksasi pembiayaan kepada LPDB.
Apalagi, kata Teten, saat ini LPDB telah diberikan suntikan tambahan modal kerja baru bagi KUMKM senilai Rp 1 triliun dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dengan adanya tambahan itu diharapkan akan semakin banyak KSP yang bisa mendapatkan program restrukturisasi kredit sehingga bisa membantu UMKM agar usahanya tetap berjalan.
“Kita juga dapatkan tambahan Rp1 triliun untuk LPDB yang bisa digunakan oleh UMKM untuk tambahan modal kerja baru jadi silahkan ajukan saja. Kami catat lebih dari 200 KSP yang sehat yang bisa ajukan tambahan modal kerja dengan bunga sangat lunak 3 persen,” ujar Teten saat melakukan kunjungan kerja di Koppas Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (11/6).
Menurutnya, salah satu penerima program restrukturisasi pembiayaan dari LPDB – KUMKM adalah Koppas (Koperasi Pasar) Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Saat ini jumlah outstanding loan dari koperasi ini ke LPDB mencapai Rp 2,5 miliar. Untuk selanjutnya LPDB memberikan keringanan kepada koperasi tersebut untuk tidak kewajibannya selama setahun kedepan.
“Nah, alhamdulillah sudah berjalan dengan baik (restrukturisasi bagi koperasi) karena koperasi Koppas ini sebagai salah satu KSP yang penting untuk berikan saluran pembiayaan pada UKM terutama pedagang pasar yang merupakan fondasi ekonomi masyarakat yang sampai saat ini masih bertahan,” ulasnya.
Sementara itu Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menjelaskan program restruktirisasi kredit bagi 40 KSP yang sudah dijalankannya tersebut memiliki total oustanding loan sebesar Rp181,2 miliar. Koperasi-koperasi tersebut telah mengajukan permohonan restrukturisasi kepada LPDB-KUMKM sejak awal pandemi bergejolak hingga Mei 2020. Dijelaskannya bahwa kebijakan restrukturisasi ini berupa menunda pembayaran pokok dan bunga paling lama 12 bulan ke depan.
Dia menegaskan dalam proses berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan koperasi-koperasi yang memenuhi persyaratan dan mengajukan relaksasi kepada LPDB-KUMKM akan semakin bertambah. Pasalnya saat ini masih banyak KSP yang mengajukan namun karena beberapa diantaranya tidak memenuhi persyaratan harus dilakukan peninjauan ulang.
“Program restrukturisasi yang berkesempatan itu nggak hanya 40 tapi sampai saat ini ada 86 koperasi, tapi sekarang yang sudah mengajukan ada 40 KSP,” kata Supomo.(Sya)
Penulis: M Udin