Tanjungpinang, jurnalkota.id
Komandan Pangkalan Udara TNI-AL (Danlanudal) Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo, memerintahkan kepada Kepala Balai Pengobatan agar melaksanakan fogging/pengasapan di lingkungan kerja Markas Komando (Mako) Lanudal Tanjungpinang serta Wing Udara 1 guna meminimalisir penyebaran virus demam berdarah.
Kegiatan Ini dilaksanakan di 2 titik, yaitu di Gedung Perkantoran Lanudal Tanjungpinang serta Wing Udara 1, di Jalan Nusantara, Km 12,5, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (21/7/2021).
Pgs. Ka BP Lanudal Tanjungpinang Lettu Laut (K/W) drg. Ade Susanti mengatakan, dengan tetep menerapkan protokol kesehatan Covid-19, kegiatan pengasapan/fogging ini kami laksanakan karena adanya 2 kasus temuan sakit demam berdarah (DBD) di Komplek Rumah Dinas (Rumdis) Lanudal Tanjungpinang yang disebabkan oleh virus dari nyamuk Aedes Aegypti.
“Dengan ciri-ciri, belang-belang putih di sekitar tubuh dan kakinya. Dan nyamuk ini menularkan virus ke manusia melalui gigitan ke dalam kulit,” jelas Ade Susanti.
Ade Susanti menambahkan, bahwa upaya preventif harus dilakukan dengan adanya perubahan cuaca untuk mencegah munculnya kembali DBD, yaitu dimulai dengan 3 M Plus menguras, menutup, dan mengubur barang bekas terutama yang berbentuk cekung ditambah dengan abatisasi, memelihara ikan kecil agar bisa memakan jentik nyamuk.
“Kami mencoba memfokuskan penyemprotan pada titik-titik rawan penyebaran virus, seperti parit, got jalanan, dapur rumah, kamar mandi dan ruangan-ruangan perkantoran serta rumah itu sendiri,” ungkap Ade Susanti.
Fogging atau pengasapan dilakukan sebagai salah satu metode pengendalian faktor penyebab penyakit DBD, kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang dapat mengeluarkan asap berisi insektisida.
Insektisida inilah yang kemudian akan bekerja membunuh nyamuk dewasa penyebab menyebarnya penyakit DBD. Biasanya, insektisida yang digunakan ada beberapa jenis meliputi malathion, cypermetrin, alfacypermetrin, pirimiphos-methyl, temephos dan pyriproxyfen.
“Perlu anda ketahui, bahwa fogging dipercaya efektif sebagai upaya penanggulangan saat terjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah penyakit DBD di suatu daerah, yakni ketika populasi nyamuk dewasa sedang tinggi. Fogging dengan cepat menurunkan populasi nyamuk. Meski demikian, untuk memenuhi target, fogging harus dilakukan sesuai aturan,” papar Ade Susanti.
Ade Susanti berharap, kegiatan fogging ini dapat menciptakan lingkungan dan Rumdis Lanudal Tanjungpinang tetap terlindungi dan terjaga dari penyebaran Virus DBD.
Editor : Antoni