Kab. Bogor, jurnalkota.online
Rapat Koordinasi Muspika Cariu bersama perwakilan Kementrian Pariwisata bahas even, juga pariwisata desa tahun baru 2022. Acara tersebut dihadiri, Danramil 2108 Cariu Tanjungsari, Kapolsek Cariu, Kompol. Aldi SH, perwakilan dari TNI AL. Mayor, Jianta , para kepala desa sekecamatan cariu ,BPD , Ketua MUI , OKP , KNPI , Ormas PP , Lsm GMB , Cariu Bersatu Bogor Timur/CBB, Senin (29/11/2021).
Camat Cariu, Drs. Bang Bang Padmanegara M,Si dalam paparannya menyampaikan, rapat koordinasi tersebut mengenai even dalam rangka menyambut tahun baru 2022 du masa pandemi Covid -19. seperti tabligh akbar, music, dan acara lainnya.
Camat Cariu meminta penyelenggaraan even dan acara yang menimbulkan kerumunan massa agar diminimalisasi.
“Karena pandemi Covid -19 ini masih ada walaupun sudah melandai,” paparnya.
Lebih lanjut, dia meminta kepada penyelenggara even, ketika membuat surat perijinan yang berkaitan dengan acara, harus melibatkan tokoh setempat, seperti MUI.
“Jangan hanya ke Camat, Kapolsek, Koramil , untuk menghindari permasalahan , karena peran serta tokoh MUI sebagai unsur ulama , agama, budaya, yang notabene kita umat muslim,” kata Bang Bang Padmanegara.
Untuk dunia pariwisata kebetulan sekarang hadir juga dari perwakilan Kementrian Pariwisata.
Dalam acara tersebut Camat Cariu , memberikan waktu untuk tanya jawab dengan, perwakilan Dinas Pariwisata, Indri yang memang bersedia hadir pada acara rapat tersebut.
Pada kesempatan itu, Ormas , OKP , yang juga hadir di acara tersebut meminta agar mereka diperhatikan dan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan umum, maupun pembangunan yang ada di wilayah Cariu.
Indri mengtakan, pariwisata itu mulai dari wilayah setempat, menginventarisir lokasi yang memungkinkan menjadi pariwisata desa, dan mengenai objek wisata yang sudah ada dan berjalan, itu tinggal dikembangkan dan ditata bagaimana supaya lebih bagus, dengan melibatkan masyarakat setempat tentunya, termasuk dari OKP, Ormas, LSM .
“Intinya untuk membuat pariwisata itu harus didata oleh pemerintah desa, yang mana saja dan apa saja jenis, bentuk objek pariwisata yang layak untuk dijadikan wisata, selanjutnya buat pengajuan seperti proposal yang diajukan kepada Dinas Pariwisata, ” pungkasnya.
Penulis: Mario