Garut, jurnalkota.online
Penarikan saldo dari kredit tidak bisa dicairkan di Bank Jawa Barat (BJB) Cikajang Garut, Provinsi Jawa Barat, membuat seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Garut merasa kecewa. Pasalnya dana tersebut sangat dibutuhkannya.
Menurut PNS yang tidak bersedia disebutkan namanya itu, nilai saldo tersebut cukup besar baginya, sekitaran
Rp 7 juta lebih.
“Saya kecewa tidak bisa dicairkan tabungan saya sebesar 7 juta 800 ribu rupiah. Saya sudah datang ke kantor BJB KCP Cikajang, tapi pihak BJB tetap tidak bisa mencairkan, bahkan saya minta dicairkan 3 juta juga tetap ga bisa, tabungan tersebut untuk biaya anak sekolah,” terangnya di Cikajang, Senin (30/8/2021).
Ketika hal tersebut dikonfirmasi ke pihak BJB Cikajang, yang diwakili Depi, selaku bagian Kredit BJB KCP Cikajang mengatakan, ada angsuran dari nasabah yang harus dimasukkan, sehingga menjadi utuh. Ketika sudah utuh, barulah bisa dicairkan, jika dalam kondisi urgent seperti untuk pendidikan.
“Karena dalam perjanjian kreditnya simpanan wajib, ada perjanjian, telah disetujui, ada ketentuannya,” ujar Depi di kantornya, Senin (30/8/2021).
Karena hal itu, Depi mengatakan uang simpanan wajib tersebut tidak bisa dicairkan. “Itu harusnya dikembalikan lagi, dimasukan lagi supaya utuh satu kali angsuran,” ujar Depi.
Penulis: H. Ujang Selamet/Saepul Jihad