Bondowoso, jurnalkotatoday.com
“Yuk kita bergandengan tangan dan eratkan rasa solidaritas terhadap sesama. Jangan biarkan masa sulit ini membuat banyak anak yatim dan kaum dhuafa kelaparan”.
Imam Alfaatih sosok pria dermawan dari Surabaya, merupakan pendiri komunitas Seduluran Tanpa Memandang Jabatan (STMJ). Sosok sederhana mantan penjual asongan di terminal Tuban ini, tidak pernah lelah dalam hal kebaikan.
Komunitas STMJ merupakan pegiat sosial yang membantu sesama yang belum tersentuh, baik dipinggiran kota ataupun sudut Desa terpencil sekalipun.
STMJ dengan slogan, Masih Butuh Tangan Orang Lain ini hadir di kota Bondowoso, dan akan membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Seperti yang dilakukan Imam Alfaatih pada Minggu (13/08/2023).
Menyambangi seorang nenek tua bernama Sari yang hidupnya tidur di atas batu, hidup menyendiri tanpa kerabat, Di Dusun Tegal Tengah Kelurahan Curahdami Bondowoso.
Tim STMJ-pun mengajak Mbah Sari makan bersama sambil bercengkerama dengan canda-candaan diluar nalar kita. Tidak lama berselang komunitas ini membagikan beras dan santunan kepada tetangga sekitar mbah Sari. Dilanjutkan ke beberapa rumah sasaran disekitar kaki gunung Piramid Bondowoso.
“Beliaunya sangat luar biasa,daya ingat Mbah Sari ini masih tajam. Kami merasa prihatin beliau tidur di atas batu, bila malam tiba tanpa penerangan. Tiap pekan kami kedepannya akan keliling membantu sesama,karena apa motto STMJ jangan merasa bisa,tapi kita bisa merasa. Karena kita masih butuh tangan orang lain tidak bisa hidup sendiri asal bisa membantu sesama umat,” kata pria kelahiran Tuban ini. (MD).