Jakarta, jurnalkota.online
Ny. Sabrina, warga RT 01/17, (Tembok Bolong) Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, saat ini tengah berjuang agar air bersih kembali bisa dinikmati bersama keluarga kecilnya.
“Sudah 10 Bulan ini saya bersama keluarga saya tidak bisa menikmati air bersih,” ujar Ny. Sabrina, saat ditemui di rumahnya, Selasa (14/12/2021).
Matinya air bersih tersebut, lebih jauh Ia menceritakan akibat adanya
pemutusan master air. “Saya sudah sampaikan ke pengurus RT dan RW termasuk ke pihak Kecamatan atas Kondiisi ini. Dua bulan yang lalu, petugas Palyja datang ke rumah saya dan menjelaskan bahwa proses air tembok bolong mau diambil alih.
Namun, hingga kini air bersih yang sangat saya nantikan bersama keluarga kecil saya belum juga mengalir.
“Belum mengalirnya air bersih di rumah saya, tentu saya cari solusi. Dengan membuat sumur bor, air bersih saya sempat kami nikmati namun tak lama kemudian anak-anak mengeluh gatal-gatal akibat menggunakan air dari sumur bor yang kondisi airnya sudah mulai bau dan berwarna hitam
“Untuk Pak Gubernur, tolong bantu kami sebagai warga kecil yang butuh dimanusiawikan butuh bantuan. Kami tidak tahu harus kemana lagi mengeluh kecuali ke Bapak Gubernur, kami punya empat anak yang masih kecil-kecil dan suami hanya seorang Satpam, tidak bisa menikmati air bersih. tambah Sabrina dengan berlinang air mata. Media ini masih terus berupaya konfirmasi ke pihak terkait. Amin