Jakarta, jurnalkota.id
Salah seorang putra turunan dan juga ahli sejarah Cirebon DR R Achmad Opan Safari Hasyim MHum, yang juga seorang Filolog lulusan Unpad, sekilas menceritakan Profil sejarah asal usul sosok Pangeran Kuda Putih ini.
Raden Heru Rusyamsi Arianatareja berasal dari Desa Nusaherang Kec. Nusaherang Kuningan Jawa Barat, yang terlahir dari kedua orangtua Asli dari Nusaherang Kuningan.
Desa Nusaherang adalah kawasan kecil yg berdiri di tepi aliran hilir sungai Cisanggarung, Desa ini dipilih oleh Pangeran Gagak Lumayung (Pangeran Cakrabuana) dalam pengembaraan Spiritualnya. Kemudian lama sekali nama itu tenggelam oleh zaman. Baru pada masa pelarian putra Sultan Sepuh lll Tajul Arifin Muhamad Zaenuddin, nama Desa itu muncul lagi, Adalah Pangeran Arya Natareja Muhammad Satariyah yang eksodus dari Krraton Kasepuhan membangun kembali Desa tersebut.
P.Arya Natareja membangun fondasi akidah, semangat nativisme dan Patriotis. Pemerintah kolonial sempat memburu keberadaan P.Arya Natareja, tapi selalu gagal menangkapnya. Sejarah itu kemudian hilang ditelan masa. Baru pada sekitar tahun 2016, seorang keturunan asli dari P.Arya Natareja, bernama Rd.Heru Rusyamsi Aryanatareja menggali dan mengumpulkan kembali artefak-artefak sejarah itu.
“Keabsahan Silsilahnya sudah saya konfirmasi dengan silsilah keturunan yang di kanoman, kaprabonan, kasepuhan dan dengan Silsilah Rancang, bahkan Pangeran Patih Raja Kanoman moch Qodiran, Pangeran Hempi Raja Kaprabonan, para sepuh Martasinga, serta beberapa kerabat Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, Departemen Agama bidang Digitalisasi Naskah Tua, para ahli sejarah sudah mengunjungi Nusaherang,” ujar Opan.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Rd.Heru Rusyamsi Aryanatareja, merupakan upaya yang luar biasa dan harus didukung oleh seluruh wargi Keturunan Sunan Gunung jati,” tuturnya.
DR R Achmad Opan Safari Hasyim M Hum adalah seorang Filolog lulusan Unpad. Dia mengikuti Joint Reaserch dengan Hebrew University tahun 2019. Pernah Study banding dengan National University of Singapore di tahun yang sama. Saat ini Opan bekerja di Kementrian Agama Kabupaten. Menjadi Ketua Tim Peneliti Ahli Cagar Budaya Kabupaten Cirebon, juga masih tercatat sebagai dosen IAIN Syeikh NurjatiCirebon.
Penulis : RG/AR/RD
Editor : Pang