Orangtua Murid Mengeluh, Zonasi RW Bukan Solusi

Primaderma Skincare

Jakarta, jurnal kota.id

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi bina Rukun Warga (RW) DKI Jakarta digelar hari Sabtu (4/7/20), hingga pukul 16.00 WIB. Namun masih ada orangtua yang tetap tak bisa mendaftarkan anaknya. Pasalnya, banyak rumah yang lokasinya tidak berada dalam satu RW dengan sekolah.

Bacaan Lainnya

Hal ini dialami oleh Sunarno orangtua murid yang ingin menyekolahkan anaknya ke SMA. Anaknya yang berusia 15 tahun 11 hari. “Padahal SMA pilihan saya hanya 250 meter dari rumah. Itu berada dalam satu jalan yang sama sekolahnya,” tuturnya kepada Jurnal Kota, Sabtu (4/7/20) .

Rencananya, Sunarno ingin mendaftarkan anaknya ke SMKN 56 Jakarta dan SMAN 111. Kedua sekolah ini jaraknya paling dekat ke rumahnya.
Sunarno tinggal di Kapuk Muara RW 04, sedangkan kedua sekolah yang dituju berada dekat dengan rumahnya dan berbeda RW. Alhasil anaknya tak bisa ikut PPDB jalur zonasi bina RW.

Anaknya juga tak lolos jalur zonasi dan prestasi yang digelar beberapa pekan lalu. “Pada jalur zonasi anak saya terganjal usia, sedangkan di jalur prestasi nilainya kalah dengan peserta lain. Akibatnya harus memutar otak agar anak saya bisa tetap bersekolah. Padahal di tengah pandemi Covid-19, keadaan ekonomi keluarga saya cukup terdampak,” pungkasnya.

Pengalaman serupa juga dialami Cece orang tua dari anak yang ingin masuk SMAN. Anaknya berusia 14 tahun 10 bulan dan tidak lolos jalur zonasi dan prestasi. Namun ketika hendak mendaftar PPDB hari ini, ia tidak bisa mendaftar karena sekolah terdekat dari rumah berada di RW berbeda. Rumahnya berjarak 250 meter dari SMAN 40 Jakarta.

“Ini kan namanya jalur ini cuma mainan (Dinas Pendidikan DKI) aja. Seolah-olah mengikuti kemauan orangtua. Kita komplain, buat apa ada ginian,” ujarnya.

Jumlah RW di DKI Jakarta, katanya, jika dibandingkan dengan sebaran SMA negeri berbanding jauh. Sehingga menurutnya wajar banyak orangtua mengeluh tak bisa mendaftar karena tak ada sekolah di RW domisili.

Cece mengaku insiden banyak orangtua tak bisa daftar PPDB zonasi bina RW, dan ia sudah menduga sejak awal, Disdik DKI berencana membuka jalur ini. Ia menilai langkah ini dilakukan tanpa perhitungan rinci, sehingga dampaknya juga tidak signifikan.

Menurut penelusuran Jurnal kota, Sabtu (4/7/20) sekitar pukul 10.05 WIB seleksi pada sebagian besar SMA negeri pada jalur zonasi bina RW diisi peserta berusia 15 tahun sampai 16 tahun.
Kuota yang disiapkan tiap sekolah berbeda-beda.

Jalur zonasi bina RW sendiri dibuka Dinas Pendidikan DKI untuk merespon protes peserta PPDB yang tidak lolos jalur zonasi dan prestasi.
Pada jalur ini peserta hanya bisa memilih sekolah di RW domisilinya. Juga hanya lulusan tahun ajaran 2019/2020 yang bisa mengikuti jalur ini.

Penulis: Deden

Primaderma Skincare
Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan