Bintan, jurnalkota.online
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berbatasan langsung dengan negara Singapura memiliki segudang potensi kerjasama yang dapat dikembangkan antar kedua belah pihak.
Potensi kerjasama inilah yang saat ini sedang di geber oleh Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, agar Singapura dan Kepri bisa menjadi ekosistem yang saling mendukung.
Saat di wawancara oleh Saiful Bahri, koresponden senior Chanel News Asia (CNA) di Treasure Bay, Lagoi, Kabupaten Bintan, (28/1/2021), Ansar Ahmad menjelaskan, antara Indonesia dan Singapura telah menjalin hubungan yang baik sejak lama.
Hubungan kedua negara ini ditopang oleh posisi Kepri yang sangat strategis di perbatasan.
“Singapura merupakan saudara lama kita yang juga tetangga terdekat kita, selama ini pun kita sudah banyak bekerjasama dengan prinsip saling mengisi satu sama lain dan saling menguntungkan,” ujar Ansar Ahmad.
Ansar Ahmad menyebutkan, banyak industrial park di Kepri yang dibangun oleh investor dari Singapura.
Kawasan-kawasan industri tersebut sangat membantu mengungkit perekonomian di Kepri dan menyerap banyak tenaga kerja.
Travel bubble Batam, Bintan-Singapura (BB-S) yang dibuka pada tanggal 24 Januari 2022 yang lalu juga merupakan salah satu kerjasama yang berhasil dibangun pemerintah Indonesia dan Singapura untuk menghidupkan kembali pariwisata yang terpukul selama dua tahun masa pandemi Covid-19.
Terlebih, pertemuan leader retreat antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, di Bintan juga merupakan bukti, bahwa Kepri memegang peranan penting dalam menghubungkan kedekatan antar dua negara.
Ansar Ahmad juga menambahkan, adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Kota Batam bisa menjadi jembatan digitalisasi untuk perkembangan teknologi dan pusat pengembangan Information Technology (IT) antara Singapura dan Indonesia.
“Prospek itu menjadi keniscayaan, karena memang sekarang pengembangan digital sudah begitu mendunia. Bagi kita di Kepulauan Riau sangat menyambut investasi tersebut,” imbuh Ansar Ahmad.
Tidak hanya itu, pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang akan disegerakan pada tahun ini juga menurut Ansar, akan semakin memperkuat posisi Kepri untuk menjalin hubungan dengan Singapura yang akan bermuara pada kesatuan ekosistem yang mumpuni di kawasan Kepri dan Singapura.
“Saya kira, ketika suatu saat jembatan ini terbangun bukan tidak mungkin Singapura dan Batam-Bintan ini bisa terkoneksi dengan satu koneksitas yang lebih baik dan lebih cepat, sehingga percepatan ekonomi akan terbantu dengan infrastruktur seperti itu,” tambah Ansar Ahmad.
Kedepannya, Ansar Ahmad juga akan mendorong dibangunnya pusat kesehatan bertaraf internasional di Kota Batam yang akan diintegrasikan dengan pariwisata.
Sehingga nantinya kawasan tersebut akan menjadi peluang baru untuk wisata medis atau medical tourism, mengingat di masa pandemi kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat.
“Bayangkan, penduduk Indonesia yang banyak ini tidak sedikit yang berobat ke luar negeri, kalau medical tourism itu kita kembangkan maka peluang wisata kesehatan itu bisa kita tangkap, tidak hanya untuk penduduk Indonesia, tapi bisa juga warga Singapura dan negara-negara lainnya,” ujar Ansar Ahmad.
Editor: Antoni