Batam, jurnalkota.online
Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu meminta semua Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang dari luar negeri tidak khawatir dalam mengikuti aturan karantina yang dibuat oleh pemerintah.
“Bagi Pekerja Migran Indonesia yang datang ke Indonesia diharapkan mengikuti prosedur (karantina), tidak perlu cemas ataupun khawatir dalam mengikuti kebijakan tersebut,” pintanya.
“Pemerintah sudah menyiapkan fasilitas untuk karantina bahkan menambah titik-titik lokasi untuk menjalani masa karantina itu,” kata Brigjen Jimmy selaku Komandan Satuan Tugas Khusus (Dansatgassus) Penanganan Pemulangan PMI melalui pintu perlintasan Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (22/1/2022).
Dansatgassus Brigjen TNI Jimmy akan terus berupaya mencegah penularan Covid-19 pada masyarakat dengan lebih menggencarkan tes baik melalui whole genome sequencing (WGS) maupun S-gene target failure (SGTF) untuk melakukan skrining. Petugas terus melakukan pemantauan terhadap kondisi di setiap pintu masuk kedatangan pelabuhan.
Sementara itu, Pjs Kapenrem 033/WP, Mayor Inf Reza Fahlevi menyampaikan, update data Satgassus PMI Kepulauan Riau per Jumat (21/010, total sebanyak 1.071 PMI saat ini menjalani karantina baik dari fasilitas pemerintah maupun karantina mandiri. Di Rusun Pemko Batam Tanjunguncang sebanyak 261 orang, Rusun BP Batam Tanjunguncang sebanyak 71 orang dan Asrama Haji 396 Orang.
Sedangkan yang melaksanakan karantina mandiri (Hotel yang telah di tetapkan) sebanyak 270 Orang dan Shelter P4TKI Batam Kota sebanyak 29 Orang. Sedangkan yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang saat ini 44 orang dirawat karena terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kami Satgassus tetap merawat dan tetap melakukan pelayanan terhadap mereka yang sakit. Yang penting adalah bagaimana varian baru dari virus tersebut, tidak bertransmisi dan kita berhasil mengunci dan menjaganya di pintu kedatangan,” kata Reza Fahlevi.
Reza Fahlevi menuturkan, Dansatgassus meminta kepada semua pihak yang menjadi pelaku perjalanan untuk tetap menaati peraturan yang diberlakukan, sekaligus mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan lebih disiplin lagi.
“Ini tugas kita bersama dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan imbauan kepada pelaku perjalanan untuk tetap mengikuti prosedur ini,” kata Reza Fahlevi.
Editor : Antoni