Garut, jurnalkota.online
Perumda Air Minum Tirta Intan menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) penanggulangan kehilangan Air (NRW) di Cahaya Villa, Rabu 13 Oktober 2021, dengan jumlah peserta sebanyak 45 karyawan tingkat Kasubag dan Kasi Teknik dan Hubungan Langganan.
Bimtek tersebut merupakan program untuk meningkatan kapasitas SDM di lingkungan Perumda Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut, sebagaimana dikatakan H. Aja Rowikarim selaku Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Intan Garut, bahwa tingkat kehilangan air (NRW) pada perusahaan saat ini masih sangat tinggi.
“Di mana diperlukan strategi dan metode yang tepat untuk menekan tingkat kehilangan air, baik secara teknis dan non teknis,” katanya.
Sementara, Direktur Teknik, Ugun Wiguna ST.MM, yang memberikan materi umum dalam Bimtek penanggulangan NRW ini mengatakan, apabila penangan NRW terlaksana dengan baik. “Maka akan meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan pendapatan,” katanya.
Di sesi khusus, Hanan. S.Sos memaparkan bahwa kehilangan air itu ada di teknik dan non teknik. Kehilangan air non teknik ada yang langsung kelihatan (bocor), dan ada yang tidak kelihatan (kebocoran yg langsung menyerap ke dalam tanah), yang harus dievaluasi dan di analisa.
“Kehilangan air non teknis yg harus diperbaiki adalah alat transaksi (Water Meter dan SDM),” katanya.
Hendra Herdiana, selaku Kepala Bagian Produksi dan Distribusi menjelaskan, tentang neraca air. Neraca air didapatkan dari data pemakaian air di rekening yang dibandingkan dengan air yang didistribusikan. “Dari perbandingan ini di dapat tingkat kebocoran masih tinggi.
Kebocoran tersebut di bagi menjadi 2 bagian,” jelasnya.
Kebocoran teknik:
a. Kebocoran pipa
b. Water meter rusak
Kebocoran non teknik
a. Pembacaan meter
b. Konsumen ilegal.
Salah satu cara untuk mengurangi kebocoran adalah drngan cara pelaksanan zoning, yang dijelaskan syarat, pelaksanan dan contohnya.
Penulis: H. Ujang Slamer/Saepul Zihad