Sumedang, jurnalkota.id
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang merupakan jembatan penghubung yang sangat penting dalam mengembangkan potensi dan daya kritis para pelaku usaha, serta memberikan kontrol sosial terhadap hal-hal yang berkaitan dalam penyelenggaraan bidang perdagangan.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Direktoriat Jendral Pengembangan Republik Indonesia (DJPEN RI), dan didukung oleh BJB Cabang Sumedang menggelar Kegiatan Pelatihan Ekspor Bagi Pelaku UMKM di Kabupaten Sumedang Tahun 2020 yang diselenggarakan di Hotel Hanjuang Hegar Cimalaka, Rabu (5/8/2020).
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan tersebut, dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI), Noviani Vrisvintati, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman, Kadis Indagkop dan UMKM Wowo Sutisna dan Kadis Pertanian dan Amim.
Hadir pula perwakilan BJB Cabang Sumedang, Kadin Kabupaten Sumedang, Hipmi Kabupaten Sumedang, PT Kampung Makmur dan 30 orang peserta pelatihan terdiri dari pelaku UMKM di Kabupaten Sumedang.
Dalam laporannya, Sekretaris Daerah Herman suryatman mengatakan, pelatihan dilaksanakan berdasarkan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang untuk mewujudkan program Sumedang Simpati termasuk, di dalamnya yaitu kreatif ekonominya.
“Kabupaten Sumedang memiliki potensi yang luar biasa. Untuk itu, demi meningkatkan kompetensi dan kapasitas para pelaku usaha kita, diselenggarakan kegiatan ini untuk mengekspor produknya. Saya juga berharap kegiatan ini dapat berdampak besar pada peningkatan UMKM di Sumedang,” imbuhnya.
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Noviani Vrisvintati mengatakan, untuk melakukan ekspor para pelaku usaha diminta untuk fokus pada komoditas.
“Saya harap para pelaku ekspor harus mampu menjamin legalitas dan kapasitas produksi agar permintaan pembeli bisa terpenuhi,” ungkapnya.
Dikatakan Noviani lebih lanjut, para pelaku eskpor dituntut memiliki kemampuan membaca kebutuhan pasar serta kalkulasi yang akurat serta memiliki komitmen yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha agar program ini terealisasi dengan maksimal.
Sementara itu, Wabup menyambut baik serta memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan pelatihan sebagai bentuk usaha memberdayakan dan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di Sumedang, khususnya dalam bidang pemasaran dengan orientasi ekspor.
“Saya harap kegiatan ini dapat membangun komitmen bersama dalam pelaksanaan pembangunan di bidang perdagangan bagi pelaku UMKM agar menjadi sebuah kontribusi berharga bagi kemajuan Kabupaten Sumedang,” ungkap Wabup.
Dikatakan Wabup lebih lanjut, pelatihan digelar sebagai hasil kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Direktoriat Jendral Pengembangan Republik Indonesia (DJPEN RI) dan didukung oleh BJB Cabang Sumedang.
Masih menurut Wabup, para pengusaha dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur ekspor dan impor baik dari segi peraturan yang selalu diperbarui terutama yang berhubungan dengan perdagangan internasional yang selama ini masih sering menjadi permasalahan di lapangan.
“Maka dari itu, melalui program pelatihan ekspor yang diselenggarakan selama 3 hari, mulai dari 5 Agustus hingga 7 Agustus 2020 diharapkan dapat mengembangkan kapasitas UMKM, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemasaran produk yang berorientasi ekspor serta mampu membuka jejaring usaha UMKM di Kabupaten Sumedang,” tuturnya.
Wabup berharap agar kegiatan tersebut dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi para peserta, demi keberlangsungan dunia perdagangan dan pemasaran di Kabupaten Sumedang.
Penulis: Donny
Editor : Pang